Jakarta - Holding BUMN Bio Farma Group dengan induk PT Bio Farma (Persero) dan beranggotakan PT Kimia Farma Tbk, PT Indofarma Tbk, dan PT Inuki (Persero) genap berusia 3 tahun pada Selasa (31/1/2023).
Kegiatan ulang tahun tersebut dilakukan secara meriah di Gedung Tri Brata kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan berisikan agenda Talkshow Support All Women dengan mengangkat tema 'The Sillent Killer. Kenali Deteksi Kanker Serviks Sejak Dini'.
Kegiatan tersebut turut serta diisi dengan peluncuran inovasi teknologi alat deteksi dini kanker serviks yang diberi nama CerviScan.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin turut serta hadir memberi sambutan dalam kegiatan hari jadi Holding BUMN Bio Farma Group. Kehadirannya justru menyentil Holding BUMN tersebut yang telah berdiri selama 3 tahun tersebut.
Pasalnya, Budi menilai laba atau keuntungan dari pembentukan Holding BUMN bidang farmasi itu masih terbilang minim.
"Dalam 3 tahun melihat Bio Farma saya bangga, saya lihat aduh acaranya sudah besar seperti ini, untungnya Rp545 miliar," kata Budi dalam sambutannya, Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Budi mengaku terheran-heran dalam keuntungan yang diraih Holding BUMN yang diisi empat perusahaan farmasi tersebut. Budi mengisahkan pembentukan Holding BUMN Bio Farma Group dengan induk PT Bio Farma (Persero) terlaksana saat dirinya masih menjabat sebagai Wakil Menteri (Wamen) BUMN pada tahun 2019 lalu.
Kala itu pembentukan Holding BUMN Bio Farma Group merupakan yang kedua setelah terbentuknya Holding BUMN MIND ID (Mining Industri Indonesia) saat dirinya menjabat sebagai Wamen BUMN.
Holding MIND ID sendiri beranggotakan PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), dan PT Timah Tbk.
Dalam pemaparannya jika pembentukan Holding MIND ID mampu meraup laba atau keuntungan sebesar puluhan triliun rupiah.
"Holding pertama saya namanya MIND ID itu Inalum, Aneka Tambang (ANTAM), Bukit Asam, Timah Tbk dan kita beli daya perusahaan satu ada 51 persen Freeport Indonesia yang kita beli dalam 22 bulan, tadi aku intip profitnya tahun lalu mungkin bakal sekitar Rp21 triliunan," kata Budi.
"Mungkin tahun ini karena Freeport akan masuk mungkin diatas Rp30 triliun itu akan sudah menyusul Telkom, PLN, Pupuk Indonesia, dan dekat-dekat dengan perbankan," ungkapnya.
Perbandingan itu pula yang membuat Budi tertawa sembari menggelengkan kepala akibat laba yang kurang maksimal dari Holding BUMN Bio Farma Group.
Bahkan dirinya turut serta menyinggung Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury serta Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir.
Pasalnya setelah genap berusia 3 tahun, Holding BUMN bidang farmasi tersebut hanya mampu meraup keutungan ratusan miliar rupiah.
"Jadi kalau saya bilang ke Pak Pahala sama Pak Honesti saya kalau bikin Holding biasanya segitu-segitu pak (profit puluhan triliun rupiah)," kata Budi.
"Jadi kalau ada Holding bikinnya cuman Rp500 miliar saya cuman garuk-garuk kepala juga, kayaknya ada yang salah. Pasti yang salah Dirutnya dulu dan lalu komitenya, kok kecil amat ini kok kita bikin satu saja sudah sampai Rp30 triliun ini cuman Rp 545 miliar gitu," pungkasnya.(raa/chm)
Load more