Banten, tvOnenews.com - Sat Lantas Polres Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku tengah menelusuri insiden dugaan tabrak lari oleh truk boks dan Bus Trans Jakarta yang menewaskan pemotor bernama Agam (18) selaku siswa SMK Negeri 4 Kota Tangsel di Jalan RE Martadinata, Ciputat, Rabu (1/2/2023).
"Sementara perkara masih dalam penyelidikan," kata Nanda dalam keterangannya, Kota Tangsel, Banten, Sabtu (4/2/2023).
Nanda menuturkan korban dinyatakan meninggal dunia akibat terlibat insiden laka lantas tersebut.
Menurutnya terdapat luka serius pada pemotor tersebut hingga nyawanya tak dapat tertolong saat dilarikan ke rumah sakit terdekat.
"Akibat kecelakaan tersebut pengendara Sepeda motor Honda Beat atas nama saudara A (Agam) mengalami luka memar di bagian perut, lecet pada tangan kanan dan dilarikan ke RS Sari Asih Ciputat dan dinyatakan meninggal dunia dalam penanganan RS Sari Asih Ciputat," katanya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video viral pada sejumlah akun instagram memperlihatkan satu unit motor matic dengan kondisi hancur lebur serta pengendara terkapar usai terlibat kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) di Jalan RE Martadinata, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.
Akibat laka lantas tersebut pemotor bernama Agam (18) seorang siswa SMK Negeri 4 Kota Tangsel tewas seketika akibat sejumlah luka parah yang dialaminya saat insiden kecelakaan maut tersebut terjadi.
Tak berbeda dengan kasus Mahasiswa UI Hasya Athallah yang tewas usai insiden laka lantas, sang keluarga korban Agam turut serta menyiarkan kabar tersebut ke sejumlah media massa untuk menemui titik terang peristiwa tersebut.
RR selaku kakak korban mengungkap kronologis tewasnya sang adik saat terlibat laka lantas di kawasan Ciputat, Kota Tangsel itu.
Menurutnya sang adik tewas usai terlibat kecelakaan dengan dua kendaraan yang diduga truk boks dan bus Trans Jakarta pada Rabu (1/2/2023) pagi.
"Sekitar pukul 06.10 WIB terjadi kecelakaan di seberang Pizza Hut Jalan RE Martadinata. Kecelakaan ini diduga melibatkan 3 kendaraan yaitu motor Beat hitam (atas nama Saya kakaknya), Bus TransJakarta dan Truk Wing Box (ini menurut kepolisian)," ungkap RR dalam keterangannya kepada Tvonenews.com, Kota Tangsel, Banten, Sabtu (4/2/2023).
RR mengisahkan kronologi laka lantas yang menewaskan sang adik tercintanya saat menuju sekolahnya yakni SMK Negeri 4 Kota Tangsel.
Kala itu sang adik yang mengendarai motornya terlibat kecelakaan hingga tewas akibat dugaan terlindas oleh dua kendaraan besar tersebut.
Naas, dua kendaraan yakni truk boks dan bus TransJakarta itu pergi begitu saja meninggalkan pemotor yang terkapar usai insiden laka lantas itu terjadi.
"Setelah kecelakaan tersebut adik saya terkapar sendiri di tengah jalan. Kedua kendaraan yang terlibat kemudian pergi begitu saja. Karena masih pagi dan agak gerimis, belum banyak warga dan toko yang buka. Beberap saksi yang lihat kejadian secara langsung, teriak untuk kejar mobilnya," kata RR.
"Tapi karena warga sedikit jumlahnya, dan bingung mobil mana yang harus dikejar truk atau bus maka kedua kendaraan tersebut berhasil pergi tanpa ada yang catat nopolnya. (Ini berdasarkan saksi yaitu mas Wahyu yang bawa adik saya ke RS) kondisi lalu lintas saat itu juga belum begitu ramai sehingga masih bisa kabur," sambungnya.
RR menjelaskan warga sekitar hanya Dapat melakukan pertolongan terhadap sang korban yang telah terkapar di sisi jalan.
Alhasil, warga yang sempat berteriak kepada dua pengemudi kendaraan besaritu tak sempat melakukan pengejaran hanya terkous untuk melakukan pertolongan terhadap siswa SMK Negeri 4 Kota Tangsel itu.
Naasnya, nyawa siswa SMKN 4 Negeri Kota Tangsel itu tak dapat tertolong usai dilarikan warga dan saksi ke rumah sakit terdekat.
"Kemudian mas Wahyu berinisiatif menyetop angkot (beberapa angkot enggak mau berhenti karema takut kali ya, tapi untungnya ada 1 yang mau) dan membawa Agam ke RS Sari Asih Ciputat. Sampai sana, diusahakan untuk pertolongan pertama tapi sudah tidak bisa karena adik saya sudah meninggal. Entah di pinggir jalan atau pas di angkot tersebut," pungkasnya. (raa/muu)
Load more