Jakarta, tvOnenews.com - Kasus kekerasan seksual terhadap belasan anak yang dilakukan oleh seorang ibu muda di Jambi terungkap, lantaran Ketua RT mengendus ada yang tidak beres di lingkungannya.
Tak hanya itu saja, soal kasus itu juga membuat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) berkomentar.
Ia juga jelaskan, bahwa ketua RT tersebut curiga ada yang tidak beres di lingkungannya. Setelah diselidiki, ternyata ada warganya yang diduga melakukan kekerasan seksual terhadap belasan anak.
Kemudian, ketua RT melaporkan dugaan kekerasan seksual kepada Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Provinsi Jambi.
Setelah itu, aparat kepolisian setempat turun tangan mengusut kasus tersebut.
"Apresiasi kepada ketua RT-nya, dia bisa deteksi bahwa ada kecurigaan itu. Dari kecurigaan itu dia tanya dan mengarah pada dugaan kasus ini," kata Nahar, Rabu (8/2/2023).
Oleh karena itu, Nahar menegaskan bahwa dari kasus ini dapat dilihat bahwa peran masyarakat untuk mengungkap kasus di lingkungan sekitar itu sangat penting.
"Maka sensitivitas lingkungan menjadi penting," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengungkapkan kondisi mental anak korban pelecehan seksual oleh ibu muda pemilik rental PlayStation (PS) di Jambi.
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar menjelaskan bahwa 10 anak korban pelecehan tersebut mengalami kondisi mental yang cukup berat.
"Masih didampingi dan akan terus didamping, 10 anak ditempatkan di rumah aman karena kondisinya agak berat gitu ya, lalu kemudian yang tujuh masih bisa dikondisikan pulang ke keluarga," kata Nahar di Jakarta, Rabu (8/2/2023).
Diketahui, KemenPPPA terus mendata korban dalam kasus ini yang berpeluang bertambah. Hingga hari ini Rabu (8/2/2023), jumlah korban mencapai 17 anak. Jumlah ini meningkat dari hanya 11 anak pada Minggu (5/2/2023). (rpi/aag)
Load more