Kab. Ngada, NTT – Seorang siswa SMK Bangun Mandiri, Desa Libunio, Kecamatan Soa menganiaya temannya hingga meninggal dunia. Tindakan penganiayaan yang terjadi di dalam kandang ayam itu hanya karena pelaku tak terima mulutnya dikasih garam saat ia tertidur.
“Berdasarkan keterangan salah satu saksi, saat pelaku sedang tidur mulut pelaku diolesi garam, kemudian pelaku terkejut dan terbangun,” tulis keterangan yang diterima oleh tvonenews.com, Selasa (12/10).
Sebelumnya, kedua saksi dan pelaku sedang tidur bersama di kamar tidur tempat praktek kandang ayam milik sekolah.
Korban diketahui baru datang ke kandang ayam pada sekitar pukul 06.30 WITA untuk membangunkan semua teman-temannya. Namun, pelaku masih pulas tertidur, saat itulah mulut pelaku diberikan garam.
"Pelaku yang lagi tidur pulas terbangun dan langsung meninju pada bagian belakang kepala korban berulang kali," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Ngada, Iptu I Ketut Rai kepada tvonenews.com, melalui pesan tertulis, Selasa (12/10).
Korban saat itu duduk di sebelah pelaku dan langsung tertawa saat melihat pelaku terkejut.
Saksi yang ada melihat korban Natalis Molo Gare (16 tahun) langsung terbaring dan tidak sadarkan diri usai kepalanya dipukul secara berulangkali oleh YKM (17).
Setelah kejadian, kepala sekolah bersama dengan anak murid yang lainnya membawa korban ke Puskesmas Waepana Soa. Namun, meski telah dilakukan pertolongan oleh Tim Medis, korban tidak tertolong.
Saat ini, pelaku YKM sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
"Pelaku kita sudah tahan di sel Polres Ngada," ujarnya.
Pelaku YKM terancam hukuman penjara 15 tahun dan denda Rp3 miliar.(Jo Kenaru/put)
Load more