Jember - PT Mayora Indah Tbk melapor ke Mapolres Jember, jawa Timur, karena merasa dirugikan produknya digunakan meneror oleh pelaku penyebar wafer berisi silet.
"Yang pasti kita tidak terima produk kita dibuat seperti itu. Kami tidak tahu motifnya seperti apa, yang pasti kita serahkan pada berwajib untuk penyelidikan lebih lanjut," kata kata Manager Group Regional Sales PT. Mayora Indah Tbk, Jawa Timur, Sebastian Eko Permadi.
Sebastian menambahkan, pihaknya juga telah memberikan klarifikasi kepada pihak kepolisian bahwa produk PT Mayora Indah Tbk tidak berisi benda-benda tajam. "Mengklarifikasi mengenai salah satu produk yang digunakan adalah dari produk kita. Tidak benar ada isi itu (silet,paku). Karena secara kualitas dan isi kami berani menjamin," kata Sebastian.
Selain itu, Laporan itu dilakukan karena PT Mayora Indah Tbk khawatir masyarakat akan enggan untuk membeli dua produknya, yakni wafer merk "Supertart" dan minuman kemasan merk "Energen", lantaran takut di dalamnya ada benda tajam.
Sebelumnya, kasus wafer berisi benda-benda tajam seperti silet, seng dan paku, terungkap setelah Mohammad Yasin warga jalan Cempedak, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang Kabupaten Jember, melaporkan bahwa anaknya menjadi korban wafer silet yang diberikan oleh orang tidak dikenal.
Polisi kemudian menangkap pelaku teror wafer berisi silet yakni Agan (42), warga Jalan Manggis, kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Polisi juga menemukan barang bukti berupa empat buah wafer yang sudah diisi silet dan benda tajam.
Polisi masih mendalami motif pelaku menyebar wafer berisi benda tajam kepada anak-anak ini. (sinto/ito)
Load more