Jakarta – Dalang di balik pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, masih misteri. Karena penasaran, sekelompok orang yang mengaku asal Madura, mencoba mengungkap kasus ini melalui cara yang tidak biasa alias gaib. Video yang diunggah oleh Madura Ghoib Chanel di YouTube kini viral.
“Harapan kami dapat membantu para petugas sebagai sumber non-teknis selain dari bukti nyata di lapangan. Semoga sesuai atau sinkron dengan adanya kejadian yang ada di lapangan,” kata seorang pria berambut gondrong.
Dia kemudian minta maaf bila ada kesalahan dari apa yang disebutkan dalam video viral tersebut.
“Sebelumnya kami mohon maaf juga kepada para petugas, ya, Pak ya, yang di sana. Jika video ada kesalahan, kami hanya manusia biasa dan ini juga pengakuan bahwa jin qorin asli, tidak ada rekayasa,” tambahnya.
Mereka beralasan ingin membantu petugas yang sedang berusaha mengungkap kasus tersebut. Pengunggah juga menyatakan tak memiliki niat menuduh siapapun.
“Kita hanya membantu petugas, tidak ada niatan untuk menuduh sebenarnya, kami cuma ingin memberi petunjuk,”
Mereka berharap bila pelaku terbukti bersalah, akan mendapat hukuman yang pantas.
“Semoga almarhumah tenang di alam sana,” kata seorang lelaki lain.
Kemudian video beralih ke adegan empat orang yang terdiri dari tiga lelaki yang melakukan ritual terhadap seorang perempuan yang disinyalir sebagai mediator dengan alam gaib.
“Assalamualaikum,” kata seorang lelaki.
Kemudian wanita yang jadi mediator itu menangis.
“Ibu dibunuh ayah,” katanya wanita tersebut.
“Ini dengan ibu siapa? Ibu Tuti ya? Ibu Tuti Suhartini ya?” tanya si lelaki.
“Ibu dibunuh ayah,” ujar wanita itu lagi.
Mereka kemudian membacakan Alfatihah untuk arwah almarhuham
“Ayah jahat, ayah jahat,” kata mediator.
“Kami turut prihatin ya, Bu. Ibu dipukul apanya, Bu?”
“Ibu dibunuh ayah,” kata wanita tersebut sambil terus menangis dan memegang bagian belakang kepalanya, “ayah jahat, ayah jahat.”
“Yang sabar ya Bu, ya, semoga cepat terungkap, tertangkap atau menyerahkan diri. Saat itu istri mudanya apa yang dilakukan pada ibu juga?”
“Ibu dikeroyok,”
“Tkpnya di mana Ibu, di ruang tamu ibu atau di kamar?”
“Di kamar,”
Kemudian lelaki itu berbicara kepada seseorang yang tidak terlihat di kamera.
“Tuh kita kan enggak ngomong ya tadi. Informasi yang terjadi ibunya di kamar, anaknya (ditemukan) berantakan di luar. Karena anaknya keluar mungkin subuh mau salat. Ketahuan jadinya ribut, itu yang terjadi,” ujarnya.
Tanya jawab dengan mediator kembali berlanjut.
“Ibu dipukul kira-kira jam berapa?
“Jam sebelas,”
“Betul Pak, jam sebelas,” kata lelaki itu kepada seseorang di belakang kamera,
“Bapak, suami ibu itu kembali ke rumah sama istri mudanya itu, itu naik apa Bu?” lelaki tersebut kemudian melanjutkan lagi tanya jawabnya.
“Ditaruh di luar kendaraannya,”
“Sepeda motor atau mobil?”
“Sepeda,”
“Sepeda motor,” koreksi lelaki itu, “bawa helm? Berarti yang tertinggal itu punya istrinya?”
Wanita mediator itu mengangguk.
“Setelah dipukul, ibu caranya dimasukkan ke mobil itu bagaimana? Habis dicuci dibukain bajunya semuanya, ya Bu, ya?”
Wanita itu mengangguk dan menangis
“Ibu diapakan? Digotong atau digeret?”
“Digeret,”
“Badannya besar ini Pak, digeretlah sama itu (pelaku). Yang geret berdua,” kata lelaki tersebut.
Pengunggah barharap tanya jawabnya ini bisa mengungkap pembunuhan tersebut.
“Apabila ada kesalahan kami tidak luput dari kesalahan, manusia biasa, kami mohon maaf. Kalau ada sesuai dan sinkron mudah-mudahan itu petunjuk dari Gusti Allah SWT sehingga dapat mengungkap misteri pembunuhan yang sadis tersebut,” katanya.
Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan tewas di mobil Alphard yang diparkir di depan rumah mereka, di Jalan Kampung Ciseuti, Desa Cagak, Subang, Jabar pada 18 Agustus lalu. Jasad mereka ditumpuk di dalam mobil mewah tersebut.
Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan sejumlah barang bukti di rumah korban, di antaranya papan penggilasan bernoda darah dan pakaian korban. (act)
Load more