Cut Refa jelaskan, saat ini WNI yang terdampak gempa beraktivitas seperti biasa. "Makan tiga sehari, yang main, dan ada yang baca buku," ceritanya.
Tak hanya itu saja, ia juga katakan, di tempat pegungsian (Wisma KBRI) terdapat juga WNI balita berusia 5 tahun dan ada anak umur empat tahun serta anak SD.
"Di sini juga ada tim medis yang selalu mendapingi kami. Jadi siapa pun yang alami sakit, langsung dibawa ke rumah sakit. Cepatlah penanganan dari KBRI," ujarnya.
Di samping itu, ia juga ceritakan bahwa dampak dari gempa itu, banyak bangunan di kedua kota tersebut alami runtuh. Bahkan, yang paling menyedihkannya lagi, ribuan orang meninggal dunia dan terluka.
Memilukannya lagi, dari kejadian gempa tersebut, ada satu orang WNI yang meninggal dunia di kota Kahramanmaraş.
"Kabarnya satu orang WNI meninggal dunia, karena gempa tersebut. dia bersama anakny dan suaminya tertimpa runtuhan bangunan," cerita Cut Refa Zafira kepada tvOnenews.com melalui sambungan telepon, Jumat (10/1/2023) malam hari waktu Indonesia.
Jadi, Cut Refa katakan, bahwasanya anak dan suaminya merupakan kewarganegaraan Turki.
Load more