Jakarta, tvonenews.com - Di provinsi Gaziantep-Turki, yang berbatasan dengan Suriah, sebuah keluarga beranggotakan lima orang diselamatkan dari sebuah bangunan yang hancur di kota Nurdagi. Seorang pria serta putrinya yang berusia 3 tahun ditarik dari puing-puing di kota Islahiye, seorang gadis berusia 7 tahun juga diselamatkan di provinsi Hatay.
Sebagaimana dilansir APNews, Minggu (12/2/2023), di Elbistan, sebuah distrik di provinsi Kahramanmaras, Melisa Ulku yang berusia 20 tahun dan seorang lainnya diselamatkan dari puing-puing, 132 jam setelah gempa terjadi. Sebelum dia dibawa ke tempat aman, polisi meminta penonton untuk tidak bersorak atau bertepuk tangan agar tidak mengganggu upaya penyelamatan di dekatnya.
Stasiun TV Turki NTV melaporkan bahwa seorang pria berusia 44 tahun di Iskenderun, di provinsi Hatay, diselamatkan 138 jam setelah cobaan berat itu.
Penyelamat yang menangis menyebutnya keajaiban, dengan mengatakan mereka tidak berharap menemukan orang hidup tetapi ketika mereka menggali, mereka melihat matanya dan dia menyebutkan namanya.
Di provinsi yang sama, NTV juga melaporkan bayi laki-laki bernama Hamza ditemukan hidup di Antakya 140 jam setelah gempa. Beberapa detail penyelamatannya, termasuk bagaimana dia bertahan begitu lama, tidak terinformasi secara jelas.
Tidak setiap upaya berakhir dengan bahagia. Zeynep Kahraman, yang dibawa keluar dari reruntuhan setelah penyelamatan spektakuler yang memakan waktu 50 jam, meninggal di rumah sakit. Tim ISAR Jerman yang menyelamatkannya terkejut dan sedih.
"Penting bagi keluarga untuk mengucapkan selamat tinggal, agar mereka dapat bertemu satu sama lain sekali lagi, agar mereka dapat saling berpelukan lagi," kata seorang anggota tim penyelamat kepada saluran berita TV Jerman n-tv.
Penyelamatan dilakukan di tengah meningkatnya rasa frustrasi atas tanggapan pemerintah Turki terhadap gempa bumi, yang telah menewaskan 24.617 orang dan melukai sedikitnya 80.000 orang di Turki saja. (ito)
Load more