Pembatasan tersebut telah memicu kemarahan dan reaksi dari banyak muslim di seluruh dunia.
Para kritikus melihat peraturan tersebut sebagai upaya lebih lanjut oleh pemerintah Saudi di bawah Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk membatasi pengaruh Islam dalam kehidupan publik.
Sementara itu, pemerintah Saudi semakin mempromosikan konser musik, mengundang artis barat populer dan tokoh yang jauh dari nilai Islam untuk menarik khalayak internasional.
Menanggapi kemarahan itu, juru bicara kementerian terkait Abdullah Al-Enezi menepis kekhawatiran tersebut dalam wawancara telepon bersama Al-Saudiya.
"Kementerian tidak mencegah berbuka puasa di masjid tetapi, sebaliknya mengatur adanya penanggung jawab yang mendapat izin. Ini dilakukan dalam rangka menjaga kesucian dan kebersihan masjid serta tidak memungut sumbangan selain kedinasan,” terangnya.
Dia juga membahas larangan merekam dan menyiarkan kegiatan salat untuk melindungi dari ancaman eksploitasi konten. “Aturan ini tidak dikeluarkan karena ketidakpercayaan terhadap imam atau pengkhotbah melainkan untuk menghindari kesalahan, terutama jika itu tidak disengaja," pungkasnya.
Load more