Warga lainnya mendukung hal tersebut dengan mengatakan bahwa kebijakan lockdown membuat warga cemas. "Banyak yang tak setuju dengan kebijakan ini," kata dia.
Xi'an yang merupakan ibu kota provinsi Shaanxi memperbolehkan otoritas lokal untuk menutup sekolah dan bisnis jika virus flu misterius makin menyebar, demikian diberitakan Bloomberg akhir pekan lalu.
Belakangan, kasus influenza menyebar di Xi'an. Hal ini membuat pemerintah setempat panik dan melayangkan pemberitahuan darurat.
Survei WHO bulan ini mengatakan bahwa kasus influenza di provinsi selatan dan utara China terus meningkat. Pada 22 Februari lalu, Beijing Center for Disease Control and Prevention melaporkan jumlah kasus influenza telah melampaui kasus Covid tahun ini.
Namun, kota berpenduduk 13 juta orang itu mendapat protes dari warga setempat. Pasalnya, mereka tak ingin lockdown selama sebulan yang ditetapkan pada 2021 lalu kembali terjadi. (ito)
Load more