Florida - Tersangka penembakan di sekolah Parkland di Florida AS yang menewaskan 17 orang, Nikolas Cruz (23), mengaku bersalah, dalam persidangan yang digelar Rabu (20/10).
Pengakuan bersalah itu akan menentukan persidangan hukuman di mana 12 juri akan menentukan apakah Cruz, harus dijatuhi hukuman mati atau penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.
Mengingat ketenaran kasus ini, Hakim Sirkuit Elizabeth Scherer berencana untuk menyaring ribuan calon juri. Seleksi juri dijadwalkan sepanjang November dan Desember, dengan tujuan untuk memulai kesaksian pada Januari.
Cruz menyampaikan pengakuannya setelah menjawab daftar panjang pertanyaan dari Scherer untuk mengkonfirmasi kesehatan jiwanya.
Ia didakwa dengan 17 pembunuhan dan 17 percobaan pembunuhan tingkat pertama terhadap mereka yang terluka dalam serangan 14 Februari 2018, di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, yang terletak tepat di luar Fort Lauderdale.
Sementara beberapa orang tua menggelengkan kepala, Cruz meminta maaf, dengan mengatakan, "Saya sangat menyesali apa yang saya lakukan.Kadang-kadang saya merasa tidak bisa hidup" Ia juga menambahkan bahwa ia menyerahkan kepada para penyintas untuk menentukan hidup atau matinya.
Pengacara Cruz mengumumkan niat Cruz untuk mengaku bersalah dalam sidang pekan lalu.
Sementara itu salah satu kerabat para korban yang duduk di ruang sidang dan menyaksikan sidang melalui Zoom menggeleng-gelengkan kepala atau menangis saat Cruz mengakui perbuatannya dan kemudian meminta maaf atas kejahatannya.
"Hari ini kita menyaksikan seorang pembunuh berdarah dingin dan penuh perhitungan mengakui membunuh putri saya Gina dan 16 korban tak bersalah lainnya di sekolah mereka," kata Tony Montalto. "Pengakuan bersalahnya adalah langkah pertama dalam proses peradilan tetapi tidak ada perubahan untuk keluarga saya. Putri kami yang cerdas, cantik, dan tercinta Gina telah tiada sementara pembunuhnya masih menikmati berkah hidup di penjara" ujarnya. Ner/BBC
Load more