Seratus kepala negara diharapkan hadir bersama keluarga kerajaan mulai dari Putra Mahkota Jepang Akishino dan istrinya, Kiko, hingga Raja Spanyol Felipe VI dan Ratu Letizia. Joe Biden disebut tidak akan menghadiri penobatan Raja Charles III, mengikuti tradisi presiden Amerika Serikat (AS) sebelumnya. Sebagai gantinya, ibu negara Jill Biden akan memimpin delegasi AS untuk menghadiri acara tersebut. William, Pangeran Wales sekaligus pewaris takhta Kerajaan Inggris akan berlutut di depan ayahnya sambil melafalkan sumpah setianya, Homage of Royal Blood. Pangeran Harry dikonfirmasi akan menghadiri acara penobatan Raja Charles III. Kabar tersebut disampaikan langsung oleh pihak Istana Buckingham. Pangeran Harry akan menghadiri acara penobatan tanpa istrinya Meghan Markle. Duchess Sussex akan tetap berada di California bersama Pangeran Archie dan Putri Lilibet. Saudara laki-laki Charles, Pangeran Andrew, juga diperkirakan tidak akan memainkan peran apa pun dalam upacara penobatan kakaknya. Andrew melepaskan tugas kerajaan dan dicopot dari gelar dan perlindungan militer setelah terlibat kasus pelecehan seksual.
APA PENTINGNYA UPACARA PENOBATAN?
Jajak pendapat menunjukkan dukungan untuk monarki telah melemah dalam beberapa tahun terakhir, ini menjadi kesempatan bagi Charles untuk mencari dan menunjukkan dukungan publik terhadapnya. Kerumunan orang diperkirakan akan memadati jalan untuk mendukung raja baru, dan berdiri di luar Istana Buckingham menunggu sang Raja muncul di balkon setelah prosesi. Kritik menghujani monarki namun diredam untuk menghormati ratu dan pengabdiannya selama puluhan tahun kepada negara. Akan ada lebih banyak diskusi tentang apakah Inggris masih membutuhkan institusi kuno ini atau harus menjadi republik dengan seorang kepala negara terpilih. Pemimpin kelompok anti-monarki, Republic mengatakan pihaknya berencana untuk mengundang lebih dari 1.000 pengunjuk rasa dengan pakaian kuning sambil meneriakkan, "Bukan rajaku" saat prosesi kerajaan lewat.
SIAPA YANG MENDANAI ACARA PENOBATAN RAJA CHARLES III
Publik membayar tagihan untuk acara penobatan. Belum ada perkiraan resmi berapa biayanya. Beberapa laporan memperkirakan acara itu bisa meghabiskan biaya dengan jumlah fantastis hingga 100 juta pound atau sekitar 1,8 triliun rupiah. Perayaan itu digelar saat Inggris mengalami krisis biaya hidup yang membuat banyak orang berjuang untuk bertahan hidup. Akan tetapi banyak juga pihak yang mendulang keuntungan dari kemegahan itu. Para pejabat mengharapkan peningkatan pariwisata dan penjualan produk penobatan Raja Charles, mulai dari keramik hingga koin bahkan topeng Charles dan Camilla.(chm)
Load more