Jakarta, tvOnenews.com - Jutaan warga Inggris Raya bersiap menyambut penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla. Prosesi penobatan berlangsung di Gereja Westminster Abbey, Kota London, Inggris, pada Sabtu 6 Mei 2023.
Upacara penobatan Raja Charles III juga dimeriahkan arak-arakan tradisional sesuai tradisi dalam 1 abad terakhir. Total biaya diperkirakan menelan dana 100 juta pound sterling atau sekitar Rp 1,8 triliun.
Merujuk The Guardian, Raja Charles III dan Ratu Camilla akan menaiki kereta kencana Diamond Jubilee State Coach. Namun, iring-iringan kereta kencana dari Istana Buckingham menuju Westminster Abbey melalui rute jauh lebih pendek ketimbang rute pada prosesi penobatan Ratu Elizabeth II pada 1953.
Kereta kencana Diamond Jubilee State Coach melalui rute sekitar 2,1 kilometer. Ini jauh lebih pendek dari prosesi Ratu Elizabeth II yang sekitar 8 kilometer.
Saat perjalanan pulang menuju Istana Buckingham, pasangan suami-istri penguasa Kerajaan Inggris itu menaiki kereta kencana Gold State Coach. Iring-iringan akan melalui rute yang sama saat keberangkatan.
Beberapa bulan sebelumnya, Pangeran Charles dikukuhkan sebagai Raja Inggris pada 10 September 2022 dalam usia 73 tahun. Raja Charles III naik takhta setelah sang ibu, Ratu Elizabeth II, meninggal dunia pada 8 September 2022 dalam usia 96 tahun.
Yang Mulia akan dimahkotai sebagai Raja Inggris dan 14 negara Persemakmuran lainnya di
mana dia juga menjadi Kepala Negara. Raja Charles III akan menjadi raja ke-40 yang
mengucapkan sumpah setia.
Raja akan dimahkotai dengan mahkota emas St Edward, yang awalnya dibuat untuk Raja Charles II pada tahun 1661 dan dihiasi dengan 444 batu berharga termasuk rubi, batu kecubung, dan safir. Mahkota ini sangat berat sehingga Raja hanya akan memakainya pada saat penobatan.
“Keluarga Kerajaan selalu menjadi diplomat yang paling dicontoh dan terkenal dengan
perannya yang luar biasa dalam membangun hubungan persahabatan dengan negara lain,” kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins.
Pada tahun 2008 Yang Mulia Raja yang saat itu menjabat sebagai Pangeran Wales, datang ke Indonesia. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mendorong pemahaman yang lebih baik antar agama, dan mempromosikan masa depan rendah karbon yang berkelanjutan serta
Mengembangkan kesempatan kerja bagi kaum muda. Atas undangan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono saat itu, Pangeran Wales memberikan Presidential Lecture di Jakarta. Selama berada di Indonesia, ia juga berkesempatan mengunjungi kota Yogyakarta dan
Jambi.
Yang Mulia telah menjalin hubungan erat dengan banyak organisasi, secara umum
mendukung mengatasi isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan, masyarakat pedesaan,
lingkungan binaan, seni, kesehatan, dan pendidikan.
Tantangan tersebut sangat berhubungan kuat d engan apa yang kami lakukan di sini.Pekerjaan dan kemitraan kami dengan Indonesia ditentukan oleh layanan publik dan pemahaman internasional – penting bagi Inggris untuk dapat berkontribusi menyelesaikan masalah-masalah yang telah dibicarakan oleh Yang Mulia Raja dengan penuh semangat. Penobatan Yang Mulia Raja Charles III akan menjadi lebih istimewa karena hal-hal penting tersebut.
Load more