Jakarta, tvOnenews.com- Kepala kepolisian London Mark Rowley menangkap pemimpin kelompok anti-monarki dalam penobatan Raja Charles III pada Sabtu (6/5/2023). Salah seorang demonstran berpakaian kuning yang berkumpul di antara 10 massa yang berbaris di rute prosesi di pusat kota London menyebut pemimpin mereka Graham Smith telah ditahan. Sebuah foto Smith terduduk dikitari polisi juga beredar di media sosial.
Sebelumnya Rowley memang mengancam akan bersikap keras pada pengunjuk rasa jika mengacaukan penobatan Raja Charles III. Lebih dari 11.000 petugas kepolisian berpatroli di pusat kota London.
Raja Charles III resmi dimahkotai sebagai Raja Inggris dan istrinya Camilla sebagai permaisuri pada hari Sabtu, 6 Mei 2023, di Westminster Abbey, Inggris. Ia menerima Mahkota St. Edward yang berhiaskan berlian dalam sebuah upacara yang dibangun di atas tradisi kuno monarki yang berjuang untuk tetap eksis di era Inggris modern yang mulai tergerus.
Berdasarkan sejumlah survei, warga muda di Inggris disebut makin banyak yang tak ingin mempertahankan lagi sistem monarki. Mengutip Reuters, survei YouGov terbaru mengungkapkan sekitar 41% dari kelompok usia 18 hingga 24 tahun Inggris berpikir harus ada kepala negara yang dipilih. Hanya 31% menginginkan raja dan ratu tetap hadir.
Raja Charles III agaknya sadar akan tanggung jawab dan tugas besar yang harus dijalani sebagai simbol monarki yang baru menggantikan sang ibu dengan popularitas yang “biasa saja”.
Di banyak kesempatan ia menjanjikan seluruh hidupnya mengabdi kepada negara, seperti yang dilakukan oleh sang ibu Ratu Elizabeth II.
"Dalam memikul tanggung jawab ini, saya akan berusaha untuk mengikuti teladan inspiratif yang telah diberikan kepada saya dalam menjunjung tinggi pemerintahan konstitusional dan untuk mengupayakan perdamaian, keharmonisan, dan kemakmuran rakyat di kepulauan ini dan Wilayah Persemakmuran dan wilayah di seluruh dunia," jelas Charles (bwo)
Load more