Jakarta, tvOnenews.com - Penobatan Raja Charles III yang digelar di Gereja Westminster Abbey, Kota London, Inggris menyita banyak perhatian publik tak hanya warga Inggris saja.
Penobatan yang digelar mewah itu menjadi pertanyaan dunia tentang berapa biaya yang dikeluarkan.
Melansir dari IntipSeleb, saat penobatan Ratu Elizabeth II memerlukan biaya £20,5 juta (Rp380 miliar).
Lalu kakek Charles, George VI saat penobatan mengeluatkan biaya £24,8 juta (Rp459 miliar. Biaya ini menjadi penobatan termahal selama 300 tahun terakhir.
Disebutkan bahwa penobatan Raja Charles III ini memakan biaya hingga jutaan pound.
Biaya tersebut diketahui sebagian besar bakal ditanggung oleh pembayar pajak di Inggris.
Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk penobatan Raja Charles memang tak diungkap secara gamblang.
Namun beberapa prediksi mengatakan bahwa acara kenegaraan itu dapat merugikan negara £50 hingga £100 juta tau setara dengan Rp1,8 triliun.
Juri Bicara Istana Buckingham menolak untuk mengungkap total biaya yang dikeluarkan. Ia mengatakan bahwa minal global kepada perayaan penobatan tersebut bakal dari sekedar membagaf kembali uang yang telah terpakai.
"Saya telah melihat sejumlah angka perkiraan yang berbeda beredar, beberapa lebih fantastis daripada yang lain. Angka sebenarnya akan dibagikan pada waktunya jika pengeluaran terkait dengan Hibah Negara atau biaya pemerintah,” ujarnya dilansir dari laman Manchester Evenening News, Senin (7/5/2023).
Ia juga mengatakan bahwa ada pelajaran utama dari pemakaman Ratu Elizabeth yang telah menunjukkan acara kenegaraan seperti itu yang dapat menarik perhatian global.
Hal itu menurutnya dapat memberikan efek besar yang lebih dari membayar pengeluaran, bahkan jauh melebihi itu di tahun-tahun sebelumnya.
Merugikan Masyarakat
Acara penobatan Raja Charles III yang digelar secara mewah itu diketahui berlangsung di tebgah krisis biaya hidup yang dihadapi Inggris.
Apalagi adanya pemogokan oleh dokter, guru, dan pegawai negeri lainnya atas gaji, penobatan Raja Charles III dicap sebagai suatu hal pemborosan uang pembayar pajak oleh para kritikus.
Survei YouGov menemukan 51 persen orang dewasa Inggris yang ditanyai, percaya upacara tersebut seharusnya tidak didanai oleh pemerintah, hampir sepertiganya yakni 32 persen mengatakan seharusnya, sementara sekitar 18 persen tidak tahu.
Jutaan warga Inggris Raya bersiap menyambut penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla.
Prosesi penobatan berlangsung di Gereja Westminster Abbey, Kota London, Inggris, pada Sabtu 6 Mei 2023.
Raja Charles III menjadi penguasa ke-40 Kerajaan Inggris yang dinobatkan di Westminster Abbey, sejak 1066.
Penobatan raja bersandi Operasi Golden Orb kemudian diikuti perayaan nasional selama akhir pekan.
Upacara penobatan Raja Charles III juga dimeriahkan arak-arakan tradisional sesuai tradisi dalam 1 abad terakhir.
Merujuk The Guardian, Raja Charles III dan Ratu Camilla akan menaiki kereta kencana Diamond Jubilee State Coach.
Namun, iring-iringan kereta kencana dari Istana Buckingham menuju Westminster Abbey melalui rute jauh lebih pendek ketimbang rute pada prosesi penobatan Ratu Elizabeth II pada 1953.
Kereta kencana Diamond Jubilee State Coach melalui rute sekitar 2,1 kilometer. Ini jauh lebih pendek dari prosesi Ratu Elizabeth II yang sekitar 8 kilometer.
Saat perjalanan pulang menuju Istana Buckingham, pasangan suami-istri penguasa Kerajaan Inggris itu menaiki kereta kencana Gold State Coach.
Iring-iringan akan melalui rute yang sama saat keberangkatan.
Beberapa bulan sebelumnya, Pangeran Charles dikukuhkan sebagai Raja Inggris pada 10 September 2022 dalam usia 73 tahun.
Raja Charles III naik takhta setelah sang ibu, Ratu Elizabeth II, meninggal dunia pada 8 September 2022 dalam usia 96 tahun.
Yang Mulia akan dimahkotai sebagai Raja Inggris dan 14 negara Persemakmuran lainnya di mana dia juga menjadi Kepala Negara.
Raja Charles III akan menjadi raja ke-40 yang mengucapkan sumpah setia.
Raja akan dimahkotai dengan mahkota emas St Edward, yang awalnya dibuat untuk Raja Charles II pada tahun 1661 dan dihiasi dengan 444 batu berharga termasuk rubi, batu kecubung, dan safir.
Mahkota ini sangat berat sehingga Raja hanya akan memakainya pada saat penobatan.
"Keluarga Kerajaan selalu menjadi diplomat yang paling dicontoh dan terkenal dengan perannya yang luar biasa dalam membangun hubungan persahabatan dengan negara lain,” kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins.
Pada tahun 2008 Yang Mulia Raja yang saat itu menjabat sebagai Pangeran Wales, datang ke Indonesia.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk mendorong pemahaman yang lebih baik antar agama, dan mempromosikan masa depan rendah karbon yang berkelanjutan serta Mengembangkan kesempatan kerja bagi kaum muda.
Atas undangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat itu, Pangeran Wales memberikan Presidential Lecture di Jakarta.
Selama berada di Indonesia, ia juga berkesempatan mengunjungi kota Yogyakarta dan Jambi.
Yang Mulia telah menjalin hubungan erat dengan banyak organisasi, secara umum mendukung mengatasi isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan, masyarakat pedesaan, lingkungan binaan, seni, kesehatan, dan pendidikan.
Tantangan tersebut sangat berhubungan kuat d engan apa yang kami lakukan di sini.
Pekerjaan dan kemitraan kami dengan Indonesia ditentukan oleh layanan publik dan pemahaman internasional penting bagi Inggris untuk dapat berkontribusi menyelesaikan masalah-masalah yang telah dibicarakan oleh Yang Mulia Raja dengan penuh semangat.
Penobatan Yang Mulia Raja Charles III akan menjadi lebih istimewa karena hal-hal penting tersebut.
Load more