Jakarta, tvOnenews.com - Statistik pemerintah Jepang menunjukkan tingkat kesuburan menurun pada 2022 selama tujuh tahun berturutan.
Pada Jumat (02/06/2023), Kementerian Kesehatan Jepang merilis perkiraan statistik demografik untuk 2022. Statistik tersebut menunjukkan bahwa jumlah rata-rata anak yang lahir per wanita selama masa hidupnya adalah 1,26 pada tahun lalu. Angka ini turun 0,05 poin dibandingkan angka terakhir pada 2021.
Seperti dilansir NHK, Sabtu (3/6/2023), tingkat kesuburan sebesar 1,26 yang tercatat pada 2005 merupakan yang terendah sejak pencatatan statistik dimulai pada 1947. Namun, angka tahun lalu lebih rendah jika mempertimbangkan lebih banyak angka desimal.
Jumlah bayi yang lahir pada 2022 adalah 770.747, yaitu 40.875 lebih sedikit dibandingkan setahun sebelumnya. Hal ini menandai angka kelahiran terendah sejak pencatatan statistik dimulai pada 1899, dan pertama kalinya anjlok di bawah 800.000.
Angka kematian pada 2022 mencapai 1.568.961, naik 129.105 dibandingkan setahun sebelumnya dan merupakan rekor tertinggi.
Sementara itu, 504.878 pasangan menikah pada tahun lalu yang mengisyaratkan berbaliknya tren menurun dengan kenaikan sekitar 3.700. Hal ini menyusul rekor terendah jumlah pernikahan pascaperang pada 2021.
Kementerian Kesehatan mengaitkan penurunan tingkat kelahiran dengan berbagai faktor yang membuat anak muda enggan menikah, memiliki bayi, dan membesarkan anak-anak. Dikatakan bahwa pandemi virus korona mungkin memengaruhi keputusan terhadap pernikahan dan kelahiran anak. (ebs)
Load more