Sejak berkuasa pada Mei 2012 dengan menjadi perdana menteri, Putin adalah sosok pemimpin yang kuat mencengkeram kekuasaannya.
Namun, setelah puluhan ribu orang tewas dalam perang di Ukraina, cengkeraman itu terlihat tidak lagi sekokoh dulu, paling tidak menurut sejumlah kalangan yang intensif mencermati politik dalam negeri Rusia.
Puncaknya terjadi ketika Prigozhin memimpin Wagner Group keluar dari wilayah Ukraina untuk merangsek ke dalam wilayah Rusia dan di ambang mencapai Moskow, guna menghukum para pemimpin militer Rusia, khususnya Shoigu dan Gerasimov.
Hubungan Putin dengan Prigozhin sendiri sudah tak begitu dekat setelah Prigozhin berulang kali mengecam pemimpin militer Rusia karena mengkhianati Wagner Group dan tak mau memberikan amunisi kepada tentara bayaran itu.
Prigozhin memang menghentikan petualangan politiknya, tapi apa yang dilakukannya telah menyingkapkan fakta bahwa Putin mungkin tidak setangguh dulu.
"Saya rasa dia tak mengendalikan sepenuhnya Rusia. Dia memang masih Presiden, tapi sekarang semua klan dalam faksi-faksi di dalam tubuh pemerintahan, militer, dan yang paling penting, dinas keamanan, merasa bahwa 'Rusia pasca-Putin' sudah semakin dekat," kata Mikhail Zygar kepada The Atlantic.
Load more