Glasgow, Skotlandia - Para negosiator dalam KTT Perubahan Iklim COP26 ini mempertimbangkan keputusan draf kesepakatan yang menggarisbawahi "peringatan dan kekhawatiran" terhadap pemanasan global. Serta menyerukan kepada negara-negara di dunia untuk memangkas setengah jumlah emisi gas yang dibuang pada 2030.
Dalam draf itu juga ditekankan kepada seluruh negara, untuk segera mungkin mengganti penggunaan bahan bakar fosil dan batu bara. Tetapi tidak secara eksplisit menghentikan penggunaan minyak dan gas.
Akan tetapi draf kesepakatan ini dianggap mengecewakan bagi para aktivis lingkungan terutama ketua aktivis Greenpeace Jennifer Morgan. Ia menyoroti bagaimana draf itu menggarisbawahi "peringatan dan kekhawatiran" terhadap pemanasan global yang sebenarnya saat ini telah terjadi.
Ia juga menyayangkan di dalam draf ini tidak ada dicantumkan berapa besar bantuan dana dari negara-negara maju untuk negara miskin dan berkembang agar dapat mengurangi emisi gas.
Sehingga bukan tidak mungkin negara-negara miskin dan berkembang akan tetap menggunakan bahan bakar fosil atau batu bara serta bahkan menebang hutan untuk menggerakkan roda perekonomiannya.
Pada kesepakatan Paris 2015, negara-negara maju sepakat mengumpulkan dana 100 Miliar dolar Amerika Serikat untuk diberikan kepada negara miskin dan berkembang agar beradaptasi dengan perubahan iklim. Namun sejauh ini jumlah dana tersebut belum semuanya terkumpul. (ap/andika/ade)
Load more