Korea Selatan, tvOnenews.com - International Women Peace Group atau IWPG menggelar pertemuan puncak perdamaian dunia di Incheon Korea Selatan, Selasa (19/9/2023).
KTT yang diselenggarakan di Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL) yang berstatus konsultatif khusus UN ECOSOC, akan berlangsung hingga 21 September mendatang dan diikuti sekitar 1.800 pemimpin global.
Agenda pertemuan kali ini guna menyusun hukum internasional tentang penghapusan senjata di belahan dunia, yang menjadi salah satu pemicu terjadinya konflik.
Perayaan HUT ke-9 ini juga akan mengenang kembali pencapaian selama 10 tahun terakhir terkait perdamaian dunia. Sementara tema dari KTT kali ini bertajuk “Implementasi Strategi Multidimensi untuk Perdamaian Institusional”.
Para pemimpin di bidang politik, pendidikan, agama, kelompok perempuan, kelompok pemuda, dan media dari seluruh dunia akan berpartisipasi dalam diskusi yang bertujuan untuk menerapkan strategi dalam inisiatif masing-masing sektor.
Sesi-sesi tersebut akan mencakup berbagai agenda, termasuk penyebaran budaya institusi perdamaian, perluasan studi perbandingan kitab suci, pembangunan perdamaian jangka panjang melalui pendidikan, dan pengembangan kebijakan untuk mempromosikan budaya perdamaian. Konsep "Perdamaian Institusional".
Sementara itu, advokasi perjanjian internasional yang diusulkan oleh HWPL bertujuan untuk membangun perdamaian berkelanjutan dengan kerangka kerja berdasarkan prinsip-prinsip yang digariskan dalam Deklarasi Perdamaian dan Penghentian Perang (DPCW).
DPCW sendiri nantinya akan dikongkritkan melalui pencegahan dan penyelesaian konflik hingga lebih meningkatkan budaya pemahaman dan kerja sama antar bangsa dan masyarakat.
Ketua HWPL, Man Hee Lee menekankan bahwa partisipasi orang-orang dari seluruh dunia mutlak diperlukan untuk mencapai perdamaian.
"Kami (HWPL) telah mengelilingi dunia sebanyak 32 kali untuk melaksanakan upaya perdamaian. Tujuan utamanya adalah tercapai perdamaian. Baik itu dalam keluarga, sekolah, atau organisasi lainnya, perdamaian adalah kebutuhan yang vital. Tidak ada satu orang pun yang menolak gagasan perdamaian. Oleh karena itu, saya sangat yakin bahwa perdamaian akan tercapai." Jelasnya. (dwi/mii)
Load more