Gaza, tvOnenews.com - Deputi Ketua Biro Politik Hamas mengumumkan, dalam operasi perlawanan sukses hari ini, sejumlah perwira tinggi militer Rezim Zionis berhasil ditangkap, dan disandera. Salah satunya adalah komandan Angkatan Darat Israel Mayor Jenderal Nimrod Aloni berhasil ditangkap pejuang Hamas setelah beberapa jam serangan mendadak berlangsung yang diberi nama Operasi Toufan Al Quds atau Badai Al-Aqsa. Saleh Al Arouri, Sabtu (7/10/2023) menekankan bahwa Hamas, akan terus melanjutkan perlawanan terhadap Rezim Zionis, sampai kemerdekaan diraih.
"Kami adalah bangsa yang berhak untuk hidup merdeka, selamat dari kejahatan Israel, dan menjaga kemuliaan tempat-tempat suci. Hamas dan Brigade Al Qassam, tidak akan tinggal diam menyaksikan penistaan tempat-tempat suci," kata Al Arouri, Deputi Ketua Biro Politik Hamas
Al Arouri menambahkan, dalam operasi perlawanan Toufan Al Aqsa, sejumlah perwira tinggi militer Israel, berhasil ditangkap dan disandera. Bahkan sejumlah peralatan tempur Israel berhasil disita maupun dihancurkan.
Ia menegaskan, "Semua yang kami sandera hari ini, akan membebaskan seluruh tahanan Palestina, yang ada di penjara-penjara Israel."
Saleh Al Arouri menambahkan, "Hamas tidak dapat menerima berlanjutnya blokade Gaza, dan penahanan warga Palestina, di penjara-penjara Israel."
"Sejumlah banyak Zionis tewas, dan terluka. Perang berada di puncaknya, dan tahanan-tahanan Palestina, akan segera bebas," ujarnya.
Tentara Zionist tertangkap dan terbunuh dalam serangan mendadak Operasi Toufan Al Aqsa atau Badai Al Aqsa ( sumber Telegram).
Media lokal Palestina juga memberitakan situs Militer Nahal Oz yang terletak di timur Gaza berhasil direbut, sejumlah peralatan militer berhasil disita dan dihancurkan. Beberapa Tank Merkava III, Kendaraan Humvee dan sejumlah tank pengangkut personil berhasil dibawa ke Jalur Gaza. Peralatan militer lainnya yang tak mampu dibawa akhirnya diledakkan.
Mayor Jenderal Nimrod Aloni ditangkap bersama beberapa pasukannya oleh para pejuang Hamas. Kabar penangkapan tersebut tersiar di berbagai platform media sosial.
Middle East Monitor juga melaporkan penangkapan seorang jenderal Israel bernama Nimrod Aloni. Itu menjadi suatu kemenangan besar bagi Hamas karena menangkap seorang jenderal.
Sementara itu BBC melaporkan Jihad Islam juga melakukan penangkapan sejumlah tentara Israel.
Penangkapan tentara Israel di perbatasan timur Jalur Gaza saat penyerbuan mendadak oleh Brigade Al Qassam ( sumber : Telegram ).
Jihad Islam, yang juga beroperasi di Gaza, menyebut para pejuangnya juga telah menangkap "banyak" tentara Israel.
Operasi kali ini terlihat kompak melakukan penyerbuan mendadak setelah warga Palestina di Tepi Barat mengalami pembunuhan oleh tentara Zionist Israel.
Dalam sebuah postingan di Telegram, seorang juru bicara yang menyebut dirinya Abu Hamza menyatakan, “Kami mengkonfirmasi di Brigade al-Quds bahwa, Alhamdulillah, sekarang kami memiliki banyak sandera dari tentara Zionis yang menjadi tawanan di tangan kami."
Tank Merkava III kebanggaan Israel berhasil dihancurkan dengan serangan mendadak Operasi Badai Al Aqsa ( sumber : Telegram).
Jihad Islam adalah salah satu dari beberapa kelompok kelompok perlawanan yang bermarkas di Jalur Gaza.
Brigade Quds adalah sayap bersenjatanya dari Jihad Islam Palestina. Kelompok ini bekerja sama dengan Hamas dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Kelompok ini juga aktif di Tepi Barat dan melancarkan beberapa serangan terhadap pemukim Zionist di sana.
Sebelumnya, sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam, merilis sebuah video yang menunjukkan setidaknya tiga pria berpakaian sipil ditawan oleh militan, mengklaim ketiganya adalah tentara Israel.
Video tersebut, yang dilihat di media sosial, mengklaim para tawanan tersebut adalah "musuh" yang ditangkap selama serangan. Kantor berita AFP mengatakan video tersebut diawali dengan teks berbahasa Arab yang menyatakan,
"Gambar Brigade al-Qassam menangkap beberapa tentara musuh selama operasi Palestina,"
Tentara Zionist Israel tak berkutik dihadapan pejuang Palestina yang menyerbu Markas Militer Nahal Oz di timur Gaza (sumber : Telegram)
Menurut Deputi Ketua Biro Politik Hamas, Rezim Zionis, sebelumnya bermaksud melancarkan serangan militer ke Jalur Gaza, dan Tepi Barat.
Ia menandaskan, "Semua kemungkinan terbuka, dan kami sudah menyiapkan diri untuk kemungkinan terburuk, termasuk serangan darat musuh."
Operasi Badai Al Aqsa kali ini berbeda dari operasi operasi sebelumnya. Serangan melalui darat, laut dan udara dilakukan secara terkoordinasi dengan rapi.
Sekitar 5000 roket ditembakkan melalui Jalur Gaza Palestina, Israel menyebut 2200 roket berhasil menembus Sderot, Tel Aviv dan sejumlah kota lain tanpa bisa ditangkis oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome milik Israel.
Dikabarkan lebih dari 100 korban tewas dari militer dan penduduk Zionist serta lebih dari 900 orang luka luka saat penyerbuan Operasi Badai Al Aqsa dilancarkan kelompok Muqawwamah Palestina. (mtr)
Load more