Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Prakarsa Persahabatan Indonesia-Palestina (PPIP) Din Syamsuddin mengatakan rencana Israel menyerang Gaza, Palestina, dan mengusir jutaan rakyat Palestina dari kampung halamannya akan memicu perang regional bahkan global.
"Standar ganda Amerika Serikat yang mendukung Israel dengan memberi bantuan persenjataan dan menghadirkan kapal induk dan sikap tegas Presiden Vladimir Putin mendukung Palestina dengan Ibu Kota Yerusalem berpotensi mendorong perang dunia baru," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (15/10/2023).
Sebagai informasi, Rusia menentang kekejaman Israel terhadap Palestina.
"Israel melakukan serangan belum terjadi sebelumnya, bukan hanya dalam skalanya, tetapi juga kekejamannya," pungkas Putin, Jumat (13/10/2023).
Putin juga menuding bahwa Israel menanggapi serangan Hamas dengan skala yang besar serta menggunakan metode yang kejam.
Bahkan Putin mengingatkan bahwa serangan ke Gaza tak dapat diterima.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian (ANTARA)
Sementara, Menteri Luar Negeri Iran Amir-Abdollahian pada Sabtu (14/10/2023) mengingatkan Israel untuk menghentikan "kejahatan perang" di Gaza.
Dia juga menekankan kesiapan "front perlawanan", termasuk Hizbullah, untuk memulai perang baru melawan Israel.
Peringatan itu disampaikan Abdollahian dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Iran di Beirut setelah melakukan kunjungan dua hari ke Irak, Lebanon dan Suriah, seperti dikutip televisi Iran.
Menurut dia, prioritas utama saat ini adalah menghentikan kejahatan perang Israel, yang jika tidak dilakukan dalam beberapa jam ke depan akan terlambat.
Abdollahian mengatakan dirinya sudah berbicara dengan para pemimpin Front Perlawanan, termasuk Hassan Nasrallah dari Hizbullah, serta para petinggi kelompok Palestina seperti Hamas dan Jihad Islam.
Balasan terhadap kejahatan rezim Zionis akan membawa konsekuensi yang besar dan mengubah peta wilayah Palestina yang diduduki Israel, kata Abdollahian.
Ia menegaskan jika Israel masih terus melanjutkan kejahatan perang mereka, maka pasukan perlawanan siap memulai pertempuran baru atau menerapkan gencatan senjata.
Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Yair Lapid (ANTARA)
Abdollahian mengatakan kejahatan perang oleh Israel di Gaza harus diawasi oleh PBB dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dan pesan tersebut sudah disampaikan kepada Sekjen PBB Antonio Guterres.
Menlu Iran itu juga menegaskan bahwa dukungan Barat kepada Israel membuat mereka ikut bertanggung jawab atas pembunuhan anak-anak dan wanita di Gaza.
Ketika ditanya mengenai dampak dari situasi di Gaza terhadap proses normalisasi hubungan Israel-Arab Saudi, Abdollahian mengatakan bahwa hal itu benar-benar sudah gagal total.
Anggota Dewan Negara merangkap Menteri Luar Negeri China Wang Yi (ANTARA)
Sementara Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyebut Israel memiliki hak menjadi satu negara, namun Palestina pun berhak mendapatkan perlakuan serupa.
"Warga Israel telah telah mendapat perlindungan untuk bertahan hidup, tapi siapa yang peduli dengan kelangsungan hidup rakyat Palestina?” kata Wang di Beijing dalam keterangan tertulis pada Sabtu (14/10/2023).
“Bangsa Yahudi sudah tidak lagi tak memiliki tanah air, tapi kapan bangsa Palestina kembali ke wilayahnya?" sambungnya.
Wang menyampaikan hal itu dalam keterangan bersama dengan Diplomat Utama Uni Eropa untuk Politik Luar Negeri dan Keamanan Josep Borrell setelah keduanya memimpin Dialog Strategis Tingkat Tinggi China-Uni Eropa di Beijing.
"Banyak sekali ketidakadilan yang terjadi di dunia, tapi ketidakadilan terhadap Palestina telah berlangsung selama lebih dari setengah abad. Penderitaan yang melanda generasi ke generasi tidak boleh berlanjut," tambah Wang.
Menurut Wang, solusi dua negara dan berdirinya negara Palestina merdeka adalah cara Palestina dan Israel bisa hidup berdampingan secara damai dan bagaimana bangsa Arab dan Yahudi hidup harmonis.
Wang juga menyoroti empat prioritas yang dianggap mendesak oleh China.
"Pertama, menghentikan konflik sesegera mungkin, mencegah perluasan konflik dan menghindari memburuknya situasi," ungkap Wang.
Kedua, Wang menyebut sangat penting mematuhi hukum humaniter internasional, melakukan segala upaya guna menjamin keselamatan warga sipil dan membuka jalur penyelamatan serta bantuan kemanusiaan secepat mungkin.
"Tujuannya untuk mencegah bencana kemanusiaan yang parah," tambah Wang.
Ketiga, negara-negara terkait harus menahan diri, mengambil sikap objektif dan adil, berupaya meredakan konflik dan menghindari dampak keamanan regional dan internasional yang lebih besar.
"Keempat, PBB harus memainkan perannya dalam menyelesaikan masalah Palestina. Dewan Keamanan PBB perlu mengambil tanggung jawab penting dalam hal ini, membangun konsensus internasional secepat mungkin dan mengambil tindakan nyata untuk mencapai tujuan tersebut," tambah Wang.
Wang juga mengungkapkan China sedang berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait.
"China akan berpartisipasi aktif dalam konsultasi darurat dalam Dewan Keamanan PBB dan mendukung seruan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres agar melindungi warga sipil. China akan memberikan bantuan kemanusiaan darurat ke Jalur Gaza dan Otoritas Nasional Palestina melalui PBB," papar Wang.
Masyarakat di Kota Rafah di Jalur Gaza Bagian Selatan yang jadi Korban Serangan Israel (ANTARA)
Konflik Israel dan Palestina pecah setelah Hamas menyerang Israel dengan sedikitnya 5.000 roket hanya dalam waktu 20 menit pada 7 Oktober 2023 pagi waktu setempat.
Israel kemudian mendeklarasikan perang terhadap Hamas dan melakukan serangan balasan lewat udara ke Jalur Gaza. Ini merupakan deklarasi perang Israel pertama dalam 50 tahun terakhir sejak Perang Yom Kippur pada 1973.
Kamis lalu Angkatan Udara Israel (IAF) mengaku sudah menjatuhkan sekitar 6.000 bom yang menargetkan Hamas di Gaza.
Jumlah itu hampir menyamai total bom yang digunakan Amerika Serikat di Afghanistan dalam satu tahun.
Sementara, berdasarkan laporan Muhammad Husein, Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Gaza, Palestina serangan Israel semakin brutal.
Dengan membabi buta, Israel terus menghujani Palestina dengan bom.
"Jadi dentuman-dentuman bom itu masih terdengar jelas di tempat saya berdiri, bahkan mengguncang gedung tempat saya berada," cerita Muhammad Husein ke tvOnenews, dikutip Senin (16/10/2023).
"Karena, per bom itu berada sampai satu ton, bahkan sudah diakui oleh pihak Israel, sejauh ini sudah meluncurkan 6.000 roket ke udara dengan berat 4.000 ton," sambungnya menceritakan.
Load more