Lebanon, tvOnenews.com - Perang yang terus menerus terjadi di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel, memaksa ribuan warga di kota Kafr Shuba di selatan Lebanon mengungsi dan berlindung di tempat yang lebih aman.
"Sekitar 70 persen warga telah meninggalkan rumah-rumah mereka di kota itu," sebut Walikota Qassem al-Qadiri kepada Anadolu.
Qadiri memperkirakan jumlah penduduk di kotanya mencapai 3.000 jiwa.
"Sejumlah besar penduduk kota telah mengungsi ke tempat yang aman di tengah pertempuran yang terjadi," kata dia.
Ketegangan berkembang di sepanjang perbatasan sejak konflik meletus pada 7 Oktober di Jalur Gaza dengan adanya baku tembak antara Hizbullah dengan pasukan Israel.
Bentrokan perbatasan kali ini menjadi yang paling mematikan sejak Hizbullah dan Israel terlibat perang skala penuh pada tahun 2006, ketika kelompok Lebanon itu menyerang kota-kota Israel dengan roket yang menyebabkan kerusakan signifikan.
Lebih dari seribu warga Lebanon tewas pada perang tersebut sementara sebagian besar wilayah selatan Lebanon – yang merupakan basis Hizbullah – hancur akibat serangan Israel..
Tentara Israel memerintahkan evakuasi Kiryat Shmona pada Jumat, dekat perbatasan dengan Lebanon, Kota tersebut memiliki penduduk 22 ribu jiwa, meskipun sebagian besar telah mengungsi.
Sementara Kafr Shuba di utara, daratan lebih tinggi dari Sheeba Farms, yang diakui milik Lebanon.
Berlokasi strategis di perbatasan Suriah dan Israel di tenggara Lebanon, Shebaa Farms mencakup 13 peternakan. Dua belas tersebar di area seluas 25 kilometer persegi (19 mil persegi) yang berada di bawah pendudukan Israel, dan satu di antaranya berada di dalam perbatasan Lebanon.
Ketegangan di perbatasan muncul ketika Israel terus melakukan pengeboman ke Jalur Gaza setelah serangan lintas batas oleh Hamas di kota-kota perbatasan Israel pada 7 Oktober, membuat 2,3 juta penduduk di wilayah itu berada dalam pengepungan dan blokade total dari makanan, bahan bakar dan persediaan obat-obatan.
Sebanyak 4.137 warga Palestina telah terbunuh dalam serangan Israel di kantung Palestina, sementara angka tersebut menyentuh 1.400 di pihak Israel. (ant/mii)
Load more