Ankara, Turki - Kementerian Luar Negeri Palestina menegaskan PM Israel Benjamin Netanyahu menolak adanya koridor kemanusiaan untuk masuknya bantuan seperti bahan bakar untuk Rumah Sakit. Netanyahu justru terus memborbardir Rumah Sakit, konvoi ambulans, dan sekolah yang menampung para pengungsi.
Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk agresi Israel yang terus berlanjut terhadap Jalur Gaza pada hari Sabtu 4 November 2023, sebagaimana dikutip dari kantor berita Turki, Anadolu Agency.
Kementerian tersebut menyebutkan bahwa Israel “jelas menargetkan rumah sakit, sekolah penampungan, dan rumah tempat tinggal.”
“Ini berarti lebih banyak pembantaian massal, dan lebih banyak gangguan terhadap pekerjaan rumah sakit dan awak ambulans mengingat berlanjutnya penolakan Israel untuk membawa bahan bakar ke rumah sakit, seperti yang dibanggakan oleh Netanyahu,” katanya.
Hal ini menegaskan bahwa “sudah jelas bahwa komunitas internasional telah gagal meyakinkan Netanyahu dan dewan perangnya untuk menyediakan bahan bakar ke rumah sakit, lebih banyak pasokan bantuan, makanan dan air.”
“Juga menjadi jelas bahwa Netanyahu menolak menerima gencatan senjata sementara berdasarkan gencatan senjata kemanusiaan,” katanya.
“Sebaliknya, Netanyahu menanggapi tuntutan internasional ini dengan mengebom rumah sakit, konvoi ambulans, sekolah yang menampung para pengungsi dari rumah mereka, dan kawasan yang diratakan dan dihancurkan.”
Diketahui, tentara Israel telah memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak serangan mendadak oleh kelompok Palestina Hamas, pada 7 Oktober.
“Jumlah korban tewas akibat agresi Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober sebanyak 9.500 orang, termasuk 3.900 anak-anak dan 2.509 perempuan,” kata Salama Marouf, kepala kantor media Gaza, dalam konferensi pers.
Hampir 1.540 warga Israel telah terbunuh. (ito)
Load more