Teheran, Iran - Kepala biro politik kelompok Hamas Ismail Haniyeh melakukan kunjungan mendadak ke Iran dan mengadakan pembicaraan dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, demikian dikutip dari Kantor Berita Turki, Anadolu Agency, Senin (6/11/2023).
Mengenai pertemuan antara pimpinan kelompok Hamas dan Ayatollah Ali Khamenei, telah dikonfirmasi oleh kedua pihak pada Minggu (5/11/2023).
Ismail Haniyeh dan delegasi yang menyertainya membahas perkembangan di Jalur Gaza setelah Operasi Banjir Al-Aqsa yang dipimpin Hamas dan juga menyajikan laporan, kata kantor pemimpin Iran.
Khamenei “menegaskan kembali penghargaannya atas kesabaran dan ketekunan masyarakat Gaza yang teguh dan sangat menyesalkan kejahatan yang dilakukan oleh rezim Zionis dengan dukungan langsung dari Amerika Serikat dan beberapa negara Barat,” kata sebuah pernyataan yang diposting di situs resminya.
“Dia juga menggarisbawahi kebijakan permanen Republik Islam Iran dalam mendukung kekuatan perlawanan Palestina melawan pendudukan Zionis,” tambah pernyataan itu.
Dalam pertemuannya dengan Haniyeh, Khamenei lebih lanjut menekankan bahwa “tindakan serius” perlu diambil oleh negara-negara Islam dan organisasi internasional untuk mengakhiri serangan Israel di Gaza.
Kunjungan mendadak Haniyeh ke Teheran terjadi di tengah serangan Israel yang terus berlanjut di wilayah pesisir yang terkepung yang telah merenggut nyawa 9.770 orang, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.
Berita tentang kunjungan dan pertemuan Haniyeh dengan pemimpin Iran pertama kali diungkapkan pada hari Sabtu oleh Osama Hamadan, kepala perwakilan Hamas di Lebanon dan anggota politbiro kelompok tersebut.
Dia mengatakan kunjungan itu dilakukan “beberapa hari yang lalu” di mana Haniyeh “bertemu dan berbicara dengan” Khamenei.
Itu adalah pertemuan kedua antara keduanya dalam lima bulan. Pemimpin Hamas mengunjungi Teheran pada bulan Juni dan bertemu dengan banyak pejabat senior Iran, termasuk pemimpin tertinggi.
Dalam pidatonya pekan lalu, Khamenei menyerukan boikot terhadap Israel dan mengakhiri serangan di Gaza sambil memuji Hamas dan menyalahkan AS, Prancis, dan Inggris karena “berdiri melawan rakyat Gaza.”
Iran dipandang sebagai sekutu utama Hamas, yang bahkan menimbulkan spekulasi bulan lalu bahwa Teheran membantu kelompok yang berbasis di Gaza itu merencanakan operasi militer mendadak pada 7 Oktober.
Namun para pejabat Iran membantah terlibat dalam operasi tersebut namun tetap memberikan dukungan terhadap operasi tersebut.
Sementara itu, dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store pada hari Sabtu, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan serangan Israel di Gaza adalah akibat dari pasokan senjata AS ke sana.
Dia membela Hamas, dengan menyebutnya sebagai “pemerintahan Gaza yang sah, terpilih dan sah.” (ito)
Load more