Jakarta, tvonenews.com - Kematian, kesakitan dan kehancuran adalah segalanya yang terjadi di Jalur Gaza saat ini akibat serangan militer Israel, demikian dikutip dari Kantor Berita Turki, Anadolu Agency, Kamis (9/11/2023).
Hal serupa juga terjadi pada Ahmed Alnaouq, seorang pria yang berduka atas kematian 21 anggota keluarganya yang terbunuh oleh bom yang dikirim Israel ke wilayah kantong Palestina yang terkepung sejak 7 Oktober.
Alnaouq adalah seorang jurnalis Palestina yang kini tinggal di London, jauh dari orang-orang yang ia cintai. Namun semua yang ia lakukan saat ini adalah demi Gaza dan jutaan orang yang terjebak di sana dalam bayang-bayang kematian.
Dia adalah salah satu pendiri We Are Not Numbers, sebuah proyek bercerita yang didedikasikan untuk kisah kemanusiaan warga Palestina di Gaza.
Dia menggunakan pengaruh besarnya di media sosial untuk menjelaskan kekejaman yang dilakukan oleh Israel – dan untuk memberi tahu dunia tentang orang-orang yang menjadi korban kekejaman tersebut.
Pada dini hari tanggal 22 Oktober 2023, Israel mengebom rumah Alnaouq di Gaza, menewaskan 21 anggota keluarganya, termasuk ayahnya, dua saudara laki-laki, tiga saudara perempuan, dan 14 keponakan laki-laki dan perempuan.
“Pada hari-hari biasa, yang tinggal di rumah saya adalah ayah saya, dua saudara laki-laki saya, dan keluarga kakak laki-laki saya,” kata Alnaouq kepada Anadolu dalam sebuah wawancara video.
Load more