Washington, tvOnenews.com - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, tegaskan tak ada kemungkinan rencana gencatan senjata di Jalur Gaza, meski banyak pihak telah mendesak.
"Tidak ada. Tak mungkin," kata Biden menanggapi pertanyaan seputar rencana gencatan senjata saat meninggalkan Gedung Putih menuju Negara Bagian Illinois.
Upaya alot gencatan senjata di jalur Gaza, Palestina, rupanya dipicu soal pembebasan sandra yang belum juga terjadi hingga saat ini.
“Kami tidak akan berhenti sampai kami membebaskan mereka,” kata Biden ketika ditanya pesan untuk keluarga sandera.
Menurut Biden, ia masih sangat optimis soal pembebasan sandra.
"masih optimis." Ungkapnya.
Pernyataan Biden disampaikan beberapa jam setelah juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengumumkan Israel setuju memberlakukan jeda kemanusiaan selama empat jam setiap hari di bagian utara kantong Palestina yang dikepung itu.
Jeda kemanusiaan itu akan membuat bantuan kemanusiaan bisa masuk ke wilayah tersebut sekaligus membuat warga Palestina bisa keluar dari bahaya, kata Kirby.
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, lebih dari 10.000 warga sipil, termasuk 4.400 lebih anak, terbunuh akibat serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober.
Tak hanya itu, militer Israel terus memborbardir fasilitas kesehatan dan rumah ibadah.
Setidaknya dalam tiga hari terakhir meriam artileri Israel menembaki halaman Rumah Sakit Al-Shifa dan gerbang Rumah Sakit Al-Nasr di wilayah yang diblokade.
“Pemboman rumah sakit adalah kejahatan perang menurut hukum kemanusiaan internasional, dan dikriminalisasi berdasarkan 16 perjanjian internasional dan resolusi PBB yang menyerukan perlindungan fasilitas kesehatan tersebut,” tambahnya.
Terbaru, halaman Rumah Sakit Indonesia di Gaza pun tak luput dari rudal-rudal Israel. Pesawat tempur militer Israel tepat menjatuhkan bom di dekat area medis Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Setidaknya 10.569 warga Palestina, termasuk 4.324 anak-anak dan 2.823 wanita, telah tewas dalam serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober. 1.600, menurut angka resmi. (ant/mii)
Load more