tvOnenews.com - Israel memperingatkan adanya kemungkinan perubahan dalam perjanjian jeda kemanusiaan dengan Hamas di Jalur Gaza. Hal ini diungkapkan oleh juru bicara militer Israel Daniel Hagari.
“Ini akan menjadi hari-hari yang kompleks. Tidak ada yang final sampai itu (jeda) benar-benar terjadi. Dan bahkan di tengah proses tersebut, mungkin ada perubahan kapan saja,” kata Daniel Hagari pada konferensi pers.
Hagari juga memperingatkan, bahwa Hamas akan menggunakan jeda kemanusiaan ini untuk menyebar “ketakutan, disinformasi, dan teror psikologis” kepada masyarakat Israel.
"Kesepakatan itu bukanlah “akhir dari proses, tetapi baru permulaan,” kata Hagari.
Jeda kemanusian ini akan mengatur pertukaran sandera sipil.
“Kelompok pertama sandera sipil akan ditukar sekitar pukul 4 sore pada Jumat,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari pada konferensi pers di Doha. Dia menambahkan, 50 sandera akan dibebaskan dalam masa jeda selama empat hari itu.
“Kelompok pertama sandera terdiri dari 13 perempuan dan anak-anak,” tambahnya.
Israel memperkirakan setidaknya 239 warga Israel ditahan oleh Hamas setelah serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Palestina tersebut pada 7 Oktober 2023.(ant/chm)
Load more