Istanbul, tvOnenews.com - Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan hampir 1,9 juta orang di Jalur Gaza telah mengungsi sejak 7 Oktober.
Jumlah pengungsian warga Gaza tersebut setara dengan 80 persen populasi di Jalur Gaza.
Banyak dari warga Palestina mengungsi pada awal perang, ketika Israel memerintahkan warga di Gaza utara untuk pindah ke wilayah selatan, dengan mengindikasikan bahwa mereka akan lebih aman di sana.
Namun, saat warga Gaza Utara telah berpindah ke Selatan, wilayah tersebut pun tak luput dari serangan rudal Israel.
Meskipun begitu, ada peringatan bahwa pengungsian dalam jumlah besar akan menjadi bencana kemanusiaan. Bahkan, banyak pengamat mengatakan bahwa tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza.
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza telah melonjak menjadi 15.899 orang sejak awal konflik pada 7 Oktober, menurut pengumuman Kementerian Kesehatan di daerah kantong Palestina yang terkepung itu pada Minggu (3/12).
Sedangkan jumlah korban luka-luka di Jalur Gaza selama periode yang sama juga meningkat menjadi 41.316 orang.
Diperkirakan jumlah korban tewas akan terus bertambah, usai dicabutnya jeda kemanusian. Mengingat, tentara Israel melanjutkan serangan pengeboman di Jalur Gaza pada Jumat (1/12/2023) pagi setelah menyatakan berakhirnya jeda kemanusiaan selama sepekan.
Selain itu, hingga 2 Desember kemarin diketahui ada sebanyak 111 staf UNRWA telah tewas sejak awal perang. Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel tercatat sekitar 1.200 orang. (ant/mii)
,
Load more