Paris, Prancis - Badan Antariksa Eropa (European Space Agency-ESA) membuka lowongan untuk Austronaut. Mereka mengaku terpukau oleh rekor jumlah pelamar yang mencapai lebih dari 22 ribu orang.
ESA berharap mendapatkan kandidat terbaik untuk menjadi generasi penjelajah ruang angkasa berikutnya di benua itu.
Termasuk lebih banyak perempuan daripada sebelumnya dan dapat melibatkan sekitar 200 orang difabel.
Rekrutmen bertujuan agar lebih banyak keragaman astronaut.
Agensi tersebut mengakui masih harus menciptakan keseimbangan gender. Saat ini 24 persen pelamar adalah perempuan, naik dari 15 persen pada perekrutan terakhir di tahun 2008.
Kampanye perekrutan tidak secara khusus membahas keragaman etnis. Namun, ESA menekankan pentingnya mewakili semua bagian dari masyarakat.
"Saya kira apa yang kita lihat cukup bersejarah, memiliki lebih dari 22.000 pelamar cukup banyak. Kami semua tercengang. Ini lebih dari yang kami harapkan. Dan bagi saya ini ekspresi minat dan antusiasme yang sangat kuat dari orang di seluruh Eropa untuk menjadi astronaut. Saya sangat senang, dan ini luar biasa," ujar Direktur Umum ESA, Josef Aschbacher.
ESA menerima aplikasi dari 25 negara anggota dan anggota asosiasi. Meskipun sebagian besar berasal dari pelamar tradisional, seperti Prancis, Jerman, Inggris, dan Italia.
ESA secara khusus juga mencari penyandang difabel fisik. Pemilihan ini adalah upaya pertama untuk menentukan adaptasi yang diperlukan bagi stasiun luar angkasa untuk mengakomodasi mereka.
Persaingan dalam rekrutmen ini terbilang cukup sengit karena hanya empat hingga enam orang yang akan dipilih sebagai astronaut Eropa berikutnya, dengan tim cadangan sekitar 20 orang.
Para kandidat akan menjalani penyaringan intensif hingga tahun depan, dengan keputusan akhir diharapkan pada akhir 2022.
"Kami memiliki sejumlah rekan kami yang pensiun. Itu jumlah yang signifikan antara tahun 2020 dan 2030, akan ada banyak kesempatan kerja. Kami sangat senang melihat jumlah kandidat," kata Kepala Akuisisi Bakat ESA, Lucy Van Der Tas.
ESA hanya mengirim dua perempuan ke luar angkasa hingga saat ini dan bertahap akan bertambah. Kedua perempuan yang mewakili eropa di angkasa adalah Claudie Haignere dan Samantha Cristoforetti.
ESA pekan ini menandatangani perjanjian dengan Uni Eropa yang akan melihat blok 27 negara memperdalam hubungan dengan meningkatkan pendanaannya untuk badan antariksa.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Uni Eropa akan menginvestasikan hampir 9 miliar euro hingga tahun 2027 untuk program ESA yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, digitalisasi, dan perlindungan lingkungan. (reu/pws/act)
Load more