Gaza, tvOnenews.com - 500.000 Warga Palestina di Gaza berisiko kelaparan dan kehausan akibat serangan Israel.
Juru Bicara Pemerintah Kota (Pemkot) Gaza Hosni Muhanna menyebut situasi kemanusiaan di Gaza digambarkan sebagai bencana karena militer Israel sengaja menargetkan infrastruktur pangan dan air.
“Situasi kemanusiaan di Gaza menimbulkan bencana,” ujar Muhanna kepada Anadolu, Sabtu (9/12/2023).
Muhanna menyebut krisis bahan bakar berdampak pada terganggunya proses evakuasi korban luka dan pengangkutan jenazah.
“Sejumlah alat konstruksi dan kendaraan rusak karena Israel menargetkan garasi Pemkot Gaza,” katanya.
“Kami tidak dapat menyediakan air ke Rumah Sakit Al-Shifa. Krisis air dan makanan di pusat-pusat penampungan meningkat karena jumlah orang yang datang melebihi kapasitas,” sambungnya.
Militer Israel kembali menggempur Jalur Gaza pada 1 Desember 2023 setelah jeda kemanusiaan dengan kelompok perlawanan Palestina—Hamas—selama sepekan dinyatakan berakhir.
Sedikitnya 17.487 warga Palestina tewas dan lebih dari 46.480 warga lainnya terluka akibat gempuran tanpa henti Israel sejak 7 Oktober 2023 menyusul serangan lintas batas oleh Hamas.
Sementara itu, korban tewas di pihak Israel mencapai 1.200 orang menurut data resmi yang dirilis. (ant/nsi)
Load more