Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Indonesia ikut menyoroti atas serangan keji di Kota Kerman, Iran, yang menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya, termasuk anak-anak.
Indonesia mengutuk keras terhadap serangan tersebut yang terjadi di Kota Kerman, Iran.
“Kami turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban dan turut berduka cita untuk rakyat Iran,” kata Kementerian Luar Negeri RI dikutip melalui akun X, Jumat (5/1/2024).
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi merevisi jumlah korban tewas dari 103 menjadi 87 korban, sedangkan 284 orang mengalami luka-luka akibat dua ledakan dahsyat yang terjadi di Kota Kerman pada Rabu (3/1/2024).
Lokasi ledakan dilaporkan dekat dengan tempat pemakaman mantan komandan militer Iran Jenderal Qassem Soleimani.
Ribuan orang berkumpul di tempat itu untuk memperingati empat tahun kematian Soleimani, mantan kepala Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad pada Januari 2020.
Soleimani yang asli penduduk Provinsi Kerman, dimakamkan di Astana Para Syuhada di ibu kota provinsi itu yang juga bernama Kerman.
Penyebab ledakan masih diselidiki oleh sejumlah badan keamanan.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan paling mematikan dalam sejarah Iran setelah 1979 itu.
Wakil Gubernur Provinsi Kerman, Rahman Jalali, memastikan bahwa kedua ledakan di Astana Para Syuhada sebagai ulah para teroris.
Pemimpin Spritual Iran Ayatollah Khamenei menyatakan Iran akan menuntut keadaan kepada para pelaku serangan itu.
"Musuh-musuh keji nan kriminal bangsa Iran sekali menciptakan tragedi yang membuat sejumlah orang mati syahid," kata Khamenei seperti dikutip kantor berita IRNA.
Para pelaku dipastikan akan mendapat hukuman yang adil dan balasan keras atas tragedi yang diakibatkannya.(lkf)
Load more