Washington, tvOnenews.com - Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell mengatakan lebih dari 1,1 juta anak terancam akibat meningkatnya konflik, malnutrisi dan penyakit di Jalur Gaza.
“Anak-anak di Gaza terjebak dalam mimpi buruk yang setiap harinya semakin memburuk,” kata Russell pada Jumat (5/1/2024).
Russell mengatakan anak-anak dan keluarga di Gaza yang terbunuh dan terluka terus bertambah selama perang berlangsung dan kehidupan mereka semakin berisiko terkena penyakit—yang sebenarnya dapat dicegah—serta mengalami kekurangan makanan dan air.
Russell menambahkan seluruh anak dan warga sipil harus dilindungi dari kekerasan dan harus memiliki akses untuk layanan dan pasokan dasar.
Kasus diare pada anak disebutkan melonjak 50 persen hanya dalam sepekan dan 90 persen anak-anak di bawah usia dua tahun menghadapi kemiskinan pangan akut.
UNICEF menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera guna membantu menyelamatkan warga sipil sekaligus mengurangi penderitaan mereka.
“Masa depan ribuan anak di Gaza terancam. Dunia tidak bisa cuma diam dan menonton saja. Kekerasan dan penderitaan anak-anak harus dihentikan,” tegas dia.
Israel terus melancarkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Sedikitnya 22.600 warga Palestina tewas dan 57.910 lainnya terluka. Sementara itu, hampir 1.200 orang Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan intens Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza. Sekitar 60 persen infrastruktur di sana rusak atau hancur dan hampir dua juta penduduk mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih dan obat-obatan. (ant/nsi)
Load more