Meskipun di sisi lain, Biden juga mengakui bahwa sampai saat ini Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces) dan sejumlah instansi terkait masih melakukan investigasi dan mengumpulkan data dan fakta.
"Meskipun kami masih mengumpulkan fakta-fakta mengenai serangan ini, kami mengetahui bahwa serangan tersebut dilakukan oleh kelompok militan radikal yang didukung Iran yang beroperasi di Suriah dan Irak," kata Biden.
Serangan yang menargetkan Menara 22 ini adalah yang pertama kalinya, bahkan sampai menghabisi nyawa tentara Amerika sejak invasi militer Israel ke Gaza, Palestina, pada 7 Oktober 2023 lalu.
Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) memastikan jika jenazah prajurit yang tewas tidak akan diidentifikasi dalam waktu 24 jam, untuk menghormati keluarga yang ditinggalkan.
"Anggota militer ini mencerminkan yang terbaik dari bangsa kami," bunyi pernyataan Komando Pusat Angkatan Bersenjata AS.
"Tak tergoyahkan dalam keberanian mereka. Tak gentar dalam tugas mereka. Tak tergoyahkan dalam komitmen mereka terhadap negara kita," lanjut pernyataan tersebut. (aag)
Load more