Lopez Obrador menyebut tindakannya membeberkan informasi Kitroeff seharusnya tidak dipermasalahkan, karena dilakukan atas nama kebebasan.
"Tidak boleh ada batasan ataupun undang-undang yang lebih tinggi daripada sebuah asas kebebasan yang luhur. Dilarang melarang," tegasnya.
Sementara itu, kantor berita New York Times akhirnya menerbitkan laporan tersebut pada 22 Februari, meski tidak mencantumkan bukti apa pun untuk memperkuat tuduhan terhadap Lopez Obrador tersebut.
New York Times merespons tindakan pentolan Meksiko itu dengan mengeluarkan kecaman keras.
"Hal tersebut adalah sebuah taktik yang mengkhawatirkan dan tidak dapat diterima yang dilakukan seorang pemimpin negara di tengah meningkatnya kasus ancaman terhadap jurnalis," kata harian AS tersebut melalui akun resminya di X, atau Twitter, Kamis (22/2/2024).
Organisasi nirlaba AS Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) turut menyatakan dukungannya bagi Kitroeff.
CPJ mengecam tindakan Lopez Obrador yang membocorkan informasi pribadi jurnalis, di tengah peningkatan kekerasan terhadap pelaku profesi tersebut di Meksiko.
Load more