Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador ogah disalahkan seusai bocorkan nomor telepon pribadi wartawan, yakni kepala biro media AS New York Times di Meksiko.
Menurut dia, tindakan membocorkan nomor wartawan di Meksiko bukan suatu kesalahan. Hal itu diungkapkan Presiden Lopez Obrador saat konferensi pers, Kamis (22/2/2024) waktu setempat.
Presiden Meksiko itu memperlihatkan daftar pertanyaan yang diajukan kepala biro New York Times di Meksiko, Natalie Kitroeff kepada badan-badan pemerintah.
Pertanyaan yang diajukan Kitroeff tersebut adalah untuk pemberitaan New York Times soal penyelidikan Badan Narkotika Amerika Serikat (DEA) atas dugaan keterkaitan Lopez Obrador dengan kartel narkoba di Meksiko.
Adapun, nomor pribadi Kitroeff yang tercantum dalam daftar pertanyaan tersebut terlihat jelas.
"Persoalan ini adalah terkait dengan kehormatan Presiden Meksiko yang tengah dipertaruhkan, dan saya mewakili sebuah negara, mewakili rakyat yang patut dihormati," kata Lopez Obrador, Jumat (23/2/2024).
"... kami bukan kriminal, kami punya otoritas moral dan tidak boleh ada orang yang sembarangan menuduh kami," tambahnya.
Lopez Obrador menyebut tindakannya membeberkan informasi Kitroeff seharusnya tidak dipermasalahkan, karena dilakukan atas nama kebebasan.
"Tidak boleh ada batasan ataupun undang-undang yang lebih tinggi daripada sebuah asas kebebasan yang luhur. Dilarang melarang," tegasnya.
Sementara itu, kantor berita New York Times akhirnya menerbitkan laporan tersebut pada 22 Februari, meski tidak mencantumkan bukti apa pun untuk memperkuat tuduhan terhadap Lopez Obrador tersebut.
New York Times merespons tindakan pentolan Meksiko itu dengan mengeluarkan kecaman keras.
"Hal tersebut adalah sebuah taktik yang mengkhawatirkan dan tidak dapat diterima yang dilakukan seorang pemimpin negara di tengah meningkatnya kasus ancaman terhadap jurnalis," kata harian AS tersebut melalui akun resminya di X, atau Twitter, Kamis (22/2/2024).
Organisasi nirlaba AS Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) turut menyatakan dukungannya bagi Kitroeff.
CPJ mengecam tindakan Lopez Obrador yang membocorkan informasi pribadi jurnalis, di tengah peningkatan kekerasan terhadap pelaku profesi tersebut di Meksiko.
"CPJ sangat prihatin terhadap pernyataan Presiden Meksiko Lopez Obrador terkait pemberitaan New York Times serta tindakannya membeberkan nomor ponsel pribadi Kepala Biro Meksiko New York Times Natalie Kitroeff kepada publik," demikian pernyataan CPJ.
Di sisi lain, Institut Nasional untuk Transparansi, Akses Informasi dan Perlindungan Data Pribadi (INAI), badan pemerintah yang bertanggung jawab terhadap perlindungan data pribadi di Meksiko, juga menyatakan akan memulai penyelidikan terhadap tindakan Lopez Obrador.(ant/lpk)
Load more