Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengungkap pihaknya tidak akan mengakhiri perang di Jalur Gaza, Palestina.
Menurutnya, militer Israel tidak akan mengakhiri operasi tersebut hingga kelompok Hamas, Palestina dimusnahkan dari muka bumi.
"Kami (Israel, red) tidak akan menghentikan perang ini, sampai kami melenyapkan Hamas," kata Yoav Gallany saat pertemuan dengan militer Israel di perbatasan Jalur Gaza dilansir, Senin (4/3/2024).
Menurut surat kabar The Times of Israel, Gallant bersumpah bahwa Hamas tidak akan lagi ada sebagai organisasi penguasa di wilayah kantong Palestina.
Namun, dalam pernyataannya, Gallant menuturkan bahwa hal itu akan memakan waktu.
Respons Indonesia soal Genosida Israel
Pemerintah Indonesia bereaksi keras soal tindakan militer Israel yang menewaskan ratusan warga sipil Palestina, yang menunggu bantuan kemanusian di Jalur Gaza.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) agar bertindak keras seusai peristiwa genosida Israel.
Hal itu disampaikan Kemlu RI melalui akun X atau Twitter @kemlu_ri, yang mengecam pembantaian Israel kepada rakyat Palestina, Kamis (29/2/2024) lalu.
"Indonesia kecam keras penembakan warga sipil Palestina oleh Israel di Gaza yang tewaskan sekurangnya 100 orang yang sedang mencari bantuan kemanusiaan," tulis Kemlu RI, Sabtu (2/3/2024).
Kemlu RI lantas menyinggung DK PBB yang terkesan lamban merespons genosida Israel di Jalur Gaza.
Oleh karena itu, Kemlu RI mendesak DK PBB agar memerintahkan gencatan senjata Israel.
"Apakah tragedi kemanusiaan ini masih belum cukup bagi Dewan Keamanan PBB menyepakati Resolusi mengenai gencatan senjata?"tambahnya.
Indonesia mengingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa tidak ada satu negara pun yang berada di atas hukum internasional dan berhak bertindak tanpa mengindahkan hukum tersebut.
Selain itu, Indonesia berpendapat negara-negara lain sepatutnya segera berhenti mendukung Israel dengan bantuan-bantuan yang justru membuat melanjutkan agresinya di Jalur Gaza.
"Indonesia mendesak negara-negara untuk menghentikan bantuan senjata ke Israel demi keadilan dan kemanusiaan," tegasnya.
Sebelunya, lebih kurang 115 warga sipil Palestina dilaporkan tewas dan 760 lainnya cedera ketika militer Israel menembaki kerumunan saat sedang menunggu bantuan kemanusiaan di Kota Gaza bagian Selatan.
Menurut saksi mata, ratusan warga Palestina tengah menunggu bantuan kemanusiaan dekat daerah Dowar al-Nablusi ketika mereka tiba-tiba ditembaki.
Sementara itu, pihak Israel berdalih bahwa sebagian besar dari para korban itu tewas terjatuh akibat berdesak-desakan dalam kerumunan dan tertabrak truk pembawa bantuan.
Israel juga mengatakan pasukannya memberikan peringatan berupa tembakan ke arah kaki untuk menghadang para warga Palestina mendekati titik pos pemeriksaan Israel yang dilewati truk-truk bantuan.
Agresi militer Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan sedikitnya 30.035 warga Palestina dan mencederai lebih dari 70.000 orang lainnya.
PBB menyebut aksi Israel itu menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terusir dari tempat tinggal mereka, 60 persen infrastruktur Gaza rusak dan hancur, dan menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.(ant/lpk)
Load more