Jakarta, tvOnenews.com - Media asing Al-Akhbar menyatakan Israel telah menetapkan batas waktu penyelesaian politik dengan Lebanon pada 15 Maret 2024. Menurut laporan surat kabar tersebut, Israel bakal meningkatkan pertempuran di perbatasan dengan Hizbullah menjadi perang.
Kota Tel Aviv, Israel membenarkan kepada mediator bahwa pihaknya akan melakukan perang skala penuh di Lebanon, jika tidak ada kesepakatan yang membuat Hizbullah keluar dari perbatasan tersebut.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant menekankan kepada utusan khusus Amerika Serikat Amos Hochstein bahwa pertempuran lintas batas dengan Hizbullah menjadi pemicu perang besar-besaran.
Surat kabar Al-Akhbar, dengan mengutip pejabat-pejabat Barat, mengatakan Hochstein tidak yakin pertempuran lintas batas antara Hizbullah dengan Israel dapat dihentikan sebelum perjanjian gencatan senjata tercapai di Jalur Gaza.
Pada Senin (4/3/2024), Hochstein mengatakan gencatan senjata di Jalur Gaza mungkin tidak serta merta menghentikan pertempuran lintas batas antara tentara Israel dan Hizbullah.
Belum ada pernyataan dari Hizbullah atau otoritas Lebanon mengenai laporan tersebut.
Ketegangan berkobar di sepanjang perbatasan antara Lebanon dan Israel di tengah baku tembak antara pasukan Israel dan Hizbullah.
Pertempuran itu merupakan bentrokan paling mematikan sejak kedua belah pihak terlibat perang skala penuh pada 2006.
Ketegangan di perbatasan itu terjadi di tengah serangan militer Israel di Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 30.800 orang, menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Sedikitnya 300 orang diperkirakan tewas dalam serangan Israel di Lebanon sejak bentrokan pertama kali meletus Oktober lalu. Sementara, hampir 20 warga Israel juga telah terbunuh, menurut data Israel.(ant/lpk)
Load more