Di sisi lain, pakar keamanan siber menilai kelompok itu adalah grup hacker pro-Rusia.
Sejauh ini, kantor perdana menteri bersama badan keamanan digital Prancis menyatakan tidak akan mengomentari klaim tersebut, atau memberikan rincian tentang apa yang menjadi sasaran atau kerusakan apa yang mungkin ditimbulkan.
Seorang pejabat Prancis yang tidak ingin diungkap identitasnya mengatakan serangan siber ini merupakan serangan penolakan layanan DOS (denial-of-service) – jenis serangan siber dengan cara membanjiri situs dengan permintaan akses data untuk melumpuhkannya.
Pemerintah telah melakukan upaya untuk meningkatkan pertahanan siber menjelang Olimpiade Paris musim panas ini, setelah serangan siber dalam beberapa tahun terakhir menyasar berbagai institusi, termasuk serangan terhadap rumah sakit pada 2021. (raa)
Load more