Karena itu, Malaysia berharap komunitas internasional disegerakan bersatu dalam upaya menuntu Israel agar menghentikan tindakan yang bersifat tidak manusiawi.
Ditambah, Israel dituntut untuk bertanggung jawab akibat dampak dari serangan tersebut terhadap pekerja kemanusiaan yang tidak bersalah.
Sebelumnya Israel klaim tindakan penyerangan tersebut sebagai salah satu upaya pembelaan diri pihaknya sejak Oktober 2023 lalu. Tetapi dari perlakuan yang sudah ditunjukkannya jelas seperti kebalikannya.
Dalam arti Israel sebagai pihak yang menyerang berupaya menghalangi pekerja kemanusiaan dengan terus melakukan teror di Rafah.
Padahal bantuan kemanusiaan yang dikirim dari bentuk persatuan negara-negara lain, termasuk Malaysia sangat dibutuhkan untuk bisa diberikan kepada rakyat Palestina, terutama di Gaza.
Namun, penghalang hingga pembatasan terus dilakukan Israel agar dapat menyiksa orang sakit, perempuan, orang lanjut usia hingga anak-anak yang menjadi sasaran utama mereka.
Kecaman dari Malaysia akibat Ops Ihsan diganggu kedua kalinya, yang membuat Negeri Jiran tersebut geram atas tindakan yang dilakukan Israel.
Load more