PBB pada awalnya berencana meminta dana empat miliar dolar AS (Rp65,2 triliun), tetapi dikurangi karena terbatasnya kemampuan distribusi bantuan.
Kelaparan di Gaza yang disebabkan oleh tidak adanya pasokan makanan, kebersihan, sanitasi dan fasilitas kesehatan menjadi masalah yang menjadi pokok selama ini.
“Ketidakpastian menjadi kenyataan sehari-hari bagi masyarakat di Gaza,” ucap De Domenico.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa keluarga yang datang ke selatan Gaza telah mengungsi sebanyak tujuh kali dan dua hari lalu timnya melihat ribuan orang mengantre ke arah utara.
Terkait desas-desus pasukan Israel telah mengizinkan atau akan mengizinkan orang untuk kembali ke Utara, ia membenarkan bahwa beberapa warga memang menerima panggilan telepon yang dimaksudkan untuk menyarankan agar mereka dapat kembali.
“Lalu ketika ribuan orang muncul, militer Israel langsung menembaki lokasi tersebut karena mereka cukup kaget dengan jumlahnya,” sambungnya.
Tak hanya itu, PBB juga menilai Israel melakukan kombinasi strategi untuk menghindari narasi “kami menghalangi bantuan.”
Load more