Seoul, tvOnenews.com - Korea Selatan (Korsel) tengah menghadapi krisis angka kelahiran yang semakin menurun
Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol mengatakan dirinya akan membentuk kementerian baru untuk mengatasi rendahnya angka kelahiran di negara tersebut.
"Untuk mengatasi rendahnya angka kelahiran yang dapat dianggap sebagai darurat nasional, kami akan mengerahkan seluruh kemampuan negara," kata Yoon, Kamis (9/5/2024).
Sementara ini, lembaga tersebut disebut Kementerian Perencanaan Tanggap Kelahiran Rendah.
Kepala kementerian baru tersebut merangkap sebagai wakil menteri urusan sosial dan menyusun kebijakan di sektor pendidikan, ketenagakerjaan dan kesejahteraan yang jadi agenda nasional.
Tingkat kesuburan total atau jumlah rata-rata anak yang diperkirakan akan dilahirkan per wanita sepanjang hidupnya, mencapai rekor terendah sebesar 0,72 pada tahun 2023.
Angka tersebut jauh di bawah 2,1 kelahiran per perempuan yang dibutuhkan untuk mempertahankan populasi stabil tanpa imigrasi.
Pada Februari 2024, hanya ada 19.362 bayi yang lahir. Jumlah itu merupakan yang terendah sepanjang Februari sejak badan statistik mulai mengumpulkan data pada 1981.
Institut Populasi Semenanjung Korea untuk Masa Depan Korea Selatan menyampaikan bahwa total populasi negara itu diperkirakan sebesar 51,71 juta pada 2023 dan akan turun menjadi 39,69 juta pada 2065.
Sementara itu, populasi Korsel yang aktif secara ekonomi atau usia kerja diperkirakan akan turun hampir 10 juta pada 2044 di tengah tingkat kelahiran yang sangat rendah di negara tersebut. (ant/iwh)
Load more