Jakarta, tvOnenews.com - Duta Besar (Dubes) Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun membenarkan kabar terkait Israel yang membredel kantor berita Al Jazeera di Yerusalem Timur.
Menurut Zuhair, tindakan Israel ini telah membuktikan bahwa mereka tidak menghormati kebebasan pers dan takut kejahatan mereka terkuak secara bebas di media.
Hal ini dia sampaikan saat konferensi pers terkait Peringatan ke-76 Al Nakba, di Kantor Kedubes Palestina untuk Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2024).
"Media harus bebas untuk koresponden dan untuk memberikan suara semua orang untuk memberikan fakta, tetapi seperti yang kalian tahu, karena tindakan mereka yang buruk, sehingga mereka tidak membutuhkan kenyataan untuk diberitakan," jelas Zuhair.
Bahkan, tidak hanya kantor berita Al Jazeera saja yang ditutup oleh Israel, begitu juga beberapa media yang berlokasi di Jerusalem.
"Itu lah mengapa mereka mengambil keputusan untuk menghentikan Al Jazeera atau media lainnya. Ini lah yang menjadi alasan Israel di balik itu (membredel) karena mereka tidak membutuhkannya," tegas dia.
Zuhair juga membeberkan sejumlah kejahatan yang dilakukan oleh Israel terhadap jurnalis, seperti mengganggu hingga menangkap jurnalis, bahkan sampai menghancurkan kamera.
Sebagai bukti, salah satu jurnalis keturunan Palestina-Amerika, Shireen Abu Akleh yang tewas saat meliput kekejaman Israel terhadap Palestina. Shireen meninggal dunia usai ditembak oleh Israel pada tahun 2022 lalu.
"Tapi koresponden Palestina dalam beberapa periode dan di beberapa tempat, mereka menghadapi agresi Shireen Abu Akleh, semua orang tahu nama ini kala dia ditembak mati. Dia merupakan koresponden terkenal dari Al Jazeera dan berkewarganegaraan Amerika," tandas dia. (agr/aag)
Load more