Washington - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada Selasa (4/1/2022) mempertahankan panduan yang dirilisnya pekan lalu bahwa pasien dapat mengakhiri isolasi Covid-19 pada hari kelima tanpa harus menjalani tes.
Menurut badan tersebut, pada hari kelima pasien dapat menjalani tes cepat antigen jika mau dan bisa mendapatkannya, tapi hal itu bukan keharusan.
CDC mendapat tekanan dari para pakar kesehatan untuk tetap mensyaratkan tes setelah badan itu memangkas masa isolasi dari 10 hari menjadi lima hari pekan lalu. CDC mengatakan langkah itu didasarkan pada sains tentang transmisi virus.
Pada Selasa (4/1/2022), CDC menambahkan penjelasan di laman mereka bahwa tinjauan terhadap 113 penelitian dari 17 negara menunjukkan sebagian besar penularan terjadi di awal infeksi.
Mereka mengatakan rata-rata masa penularan dan risiko penularan adalah "antara 2-3 hari sebelum dan 8 hari sesudah munculnya gejala".
Dr Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka AS dan kepala penasihat medis Presiden Joe Biden, dalam wawancara TV pada Minggu mengatakan bahwa para pejabat mempertimbangkan untuk meminta masyarakat menjalani tes setelah isolasi lima hari.
Panduan baru yang dirilis CDC itu menghentikan keharusan atau rekomendasi untuk menjalani tes.
"Jika seseorang bisa mendapatkan tes dan ingin melakukan tes, pendekatan terbaik adalah menggunakan tes antigen menjelang akhir periode isolasi lima hari," kata CDC.
Periode isolasi harus diikuti dengan pemakaian masker secara ketat selama lima hari berikutnya, kata badan itu pekan lalu dan pada Selasa.
Namun, jika tes menunjukkan hasil positif setelah lima hari, pasien harus menjalani isolasi 10 hari penuh, kata CDC.
Varian Omicron yang sangat menular telah menyebar cepat dan menyebabkan kekurangan staf di sektor penerbangan, sekolah dan bisnis.
Sumber: Reuters
Load more