Hong Kong, China - Pemerintah Hong Kong mengumumkan dua pekan larangan penerbangan dari Amerika Serikat dan tujuh negara lainnya, untuk mengekang penyebaran Covid-19 di negaranya. Hal ini juga bertepatan dengan 2.500 orang penumpang kapal pesiar yang ditahan untuk menjalani pemeriksaan Covid-19 di pelabuhan Hong Kong.
Dua pekan larangan penerbangan tersebut termasuk dari Australia, Kanada, Prancis, India, Pakistan, Filipina, Inggris dan Amerika Serikat. Peraturan ini akan diterapkan mulai hari Minggu waktu setempat hingga 21 Januari 2022.
Pemimpin tertinggi Hong Kong, Carrie Lam juga mengatakan bahwa seluruh restoran akan dibatasi hanya sampai jam enam malam selama dua pekan dimulai dari hari Jumat kemarin. Tidak hanya itu, pusat permainan, bar, dan salon kecantikan juga diperintahkan untuk tutup selama masa tersebut.
"Kita harus menahan pandemi ini untuk memastikan bahwa tidak akan ada wabah besar di masyarakat lagi," kata Lam pada konferensi pers. Ia juga menambahkan bahwa kota itu berada "di ambang" gelombang baru Covid-19.
Langkah-langkah ini dilakukan setelah kluster omicron muncul selama sepekan terakhir. Klaster omicron ini terkait dengan beberapa anggota awak maskapai Cathay Pacific yang melanggar aturan isolasi dan makan di restoran dan bar di Hong Kong sebelum dinyatakan positif Covid-19. Hong Kong telah melaporkan 114 kasus varian omicron pada hari Selasa, dengan sebagian besar merupakan kasus impor.
Pejabat Hong Kong telah bergerak cepat untuk memblokir penyebaran varian baru tersebut dengan mengunci area tempat tinggal pasien positif dan menguji ribuan orang penduduk.
Langkah ini termasuk sekitar 2.500 penumpang yang ditahan pada Rabu di kapal pesiar Royal Caribbean's Spectrum of the Seas di pelabuhan Hong Kong untuk menjalani pemeriksaan covid-19, setelah otoritas kesehatan mengatakan sembilan penumpang melakukan kontak dekat dengan pasien yang dinyatakan terjangkit varian omicron.
Load more