Jakarta, tvOnenews.com - Serangan Israel ke tenda pengungsi di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan pada Minggu (26/5/2024) dinilai sangat keterlaluan oleh Palestina.
Juru Bicara Kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh mengutuk keras serangan Israel ke tenda-tenda pengungsian di Rafah tersebut.
"Tindakan kuasa penjajah Israel dalam pembantaian yang keji ini menantang semua resolusi internasional, khususnya putusan ICJ (Mahkamah Internasional) terkini yang jelas dan berterus terang," kata Abu Rudeineh, dikutip Senin (27/5/2024).
Sebelumnya, ICJ mengeluarkan putusan tambahan soal dugaan genosida yang dilakukan Israel pada Jumat (24/5/2024) lalu.
ICJ memerintahkan Israel untuk segera menghentikan serangan militer di Rafah.
Amerika Serikat juga dituding bertanggung jawab atas pembantaian yang dilakukan di Rafah, karena tak berhenti memberikan dukungan kepada Israel.
"Posisi Amerika yang mendukung penjajahan ini secara finansial dan politis adalah alasan utama terjadinya pembantaian mengerikan yang melanggar semua tabu ini," kata dia lagi.
Menurutnya, serangan bertubi-tubi yang dilakukan Israel semakin menunjukkan pentingnya peran internasional agar kejahatan yang dilakukan ini bisa berhenti.
Ia pun mendesak agar masyarakat internasional memastikan Israel berhenti terus melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap warga Palestina.
Sedikitnya 30 orang tewas dan puluhan lainnya terluka saat Israel menyerang sebuah kamp yang dihuni pengungsi di Rafah pada Minggu.
Serangan itu terjadi dekat pusat logistik Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Tal al-Sultan, demikian dilaporkan kantor berita setempat. (ant/iwh)
Load more