Yerusalem, tvOnenews.com - Ribuan warga Israel tengah menggelar protes kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Warga yang melakukan protes terhadap Benjamin Netanyahu tersebut meminta pemilihan umum Israel lebih awal dan melakukan pertukaran sandera dengan Hamas.
Sejauh ini, warga Israel meyakini jumlah sandera yang ada bersama Hamas adalah 120 orang.
Protes ini memunculkan dugaan akan ada perang saudara terjadi di Israel.
Menanggapi hal tersebut, Benjamin Netanyahu pun memberikan pernyataan kepada warganya.
"Ada satu perang yang tidak bisa dan tidak boleh terjadi, tidak akan ada perang saudara," kata Netanyahu, dikutip Rabu (19/6/2024).
Dia mengatakan, saat ini tentara Israel terus berupaya menyingkirkan kelompok pejuang Palestina dan Hamas.
Selain itu, bersama tentara Israel ia juga berupaya untuk bisa membebaskan semua warganya yang disandera.
Sementara di utara yang berbatasan dengan Lebanon, pasukan Israel memerangi gerakan Hizbullah untuk mengembalikan semua penduduknya ke rumah-rumah mereka.
Di timur, ujar Netanyahu, Israel berusaha mencegah Iran mengepung dan memperoleh senjata nuklir yang dirancang untuk menghancurkan Israel.
Sebelumnya, Palestina menuntut berakhirnya serangan mematikan Israel di Gaza sebagai imbalan atas pertukaran sandera dengan Tel Aviv.
Meski demikian, Israel mengabaikan gencatan senjata hingga kini terus menerus mendapatkan kecaman internasional.
Sebab, rezim zionis tersebut terus melanjutkan serangan brutal di Gaza sejak serangan Hamas 7 Oktober 2023 lalu.
Lebih dari 37.350 warga Palestina tewas di Gaza dan lebih dari 85.400 orang lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Selama delapan bulan perang berlangsung, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade akses makanan, air bersih, dan obat-obatan. (ant/iwh)
Load more