Jakarta - Kota ketiga di China kini dilaporkan juga telah dikarantina oleh pemerintah setelah muncul klaster baru Covid-19 di wilayah tersebut. 20 juta orang penduduk kini berada di dalam pengawasan pemerintah China di rumah masing-masing.
Kota Anyang terpaksa harus dikarantina setelah klaster virus corona muncul di wilayah tersebut. Tidak diketahui hingga kapan kebijakan tersebut berlangsung, namun pemerintah tengah menjalankan pemeriksaan massal pada 5,5 juta orang yang tinggal di wilayah tersebut.
Sementara itu 13 juta orang di kota Xi'an dan 1,1 juta di kota Yuzhou juga terpaksa harus dilarang keluar rumah akibat kemunculan klaster Covid-19. Pembatasan ketat juga diterapkan di kota Tianjin, tempat diadakannya Olimpiade Musim Dingin pada 4 Februari. Phak dari penyelenggara Olimpiade juga telah meminta kerja sama dari para atlet dan staff untuk mematuhi kebijakan pembatasan sosial.
"Jika transmisi klaster massal terjadi, itu akan berdampak pada permainan dan jadwal. Skenario terburuknya, jika itu terjadi, tidak tergantung pada keinginan manusia, jadi kami membiarkan opsi kami terbuka."
Hong Kong juga mengumumkan penutupan taman kanak-kanak dan sekolah dasar mereka setelah infeksi dilaporkan terjadi di kalangan siswa. Sekolah akan tutup pada hari Jumat dan tetap tutup sampai setidaknya liburan Tahun Baru Imlek pada minggu pertama bulan Februari.
Hong Kong telah memperketat pembatasan terkait pandemi dalam beberapa hari terakhir setelah menemukan beberapa kasus varian omicron. Karantina wilayah Anyang mengikuti konfirmasi dua kasus omicron pada hari Senin yang diyakini terkait dengan dua kasus lain yang ditemukan pada hari Sabtu di Tianjin. Tampaknya ini pertama kalinya omicron menyebar di daratan China secara lokal.
Warga tidak diizinkan untuk meninggalkan rumah mereka, kendaraan yang tidak penting juga dilarang berada di jalan-jalan. Toko-toko juga telah diperintahkan untuk tutup kecuali yang menjual kebutuhan pokok.(chm)
Load more