Jakarta - Pemerintah Jepang akan memperpanjang larangan masuk bagi orang asing yang bukan penduduk negaranya hingga akhir Februari. Hal tersebut diumumkan oleh Perdana Menteri Fumio Kishida, dikutip dari Kyodo, Rabu (12/1)
Larangan itu telah berlaku sejak 30 November, setelah negara itu mengkonfirmasi kasus pertama varian Omicron yang sangat menular dari virus corona.
"Situasi infeksi terkait Omicron jelas berbeda di dalam dan luar negeri, sehingga kerangka (kontrol perbatasan saat ini) akan dipertahankan hingga akhir Februari," kata Kishida.
Pemerintah memperkenalkan langkah-langkah tersebut pada awalnya selama sekitar satu bulan, melarang masuknya orang asing yang bukan penduduk dan mengharuskan warga negara Jepang dan penduduk asing yang kembali untuk dikarantina di fasilitas yang ditunjuk pemerintah.
Ini juga membatasi jumlah mereka yang tiba di Jepang sekitar 3.500 per hari.
Di antara bisnis pariwisata, perjalanan dan ritel, beberapa sangat menganjurkan keseimbangan yang baik antara langkah-langkah penegakan perbatasan dan promosi kegiatan ekonomi.
"Kami merindukan langkah-langkah antivirus praktis serta promosi kegiatan sosial dan ekonomi pada saat yang sama," kata Shinya Katanozaka, presiden ANA Holdings Inc., dalam sebuah pernyataan yang dirilis di tengah pengurangan drastis penerbangan internasional.
Load more