Jakarta, tvOnenews.com - Pada akhir pekan lalu, Lebanon telah mengumumkan bahwa pihaknya sedang dalam keadaan perang dengan Israel. Hal ini langsung mendapatkan reaksi dunia.
Menteri Luar Negeri Lebanon Abdullah Bou Habib bahkan meminta dukungan dari negara lain untuk bersolidaritas terkait ancaman perang dari Israel.
Berkaitan dengan perang antara Lebanon dan Israel yang kian memanas, 12 negara termasuk Arab Saudi dan Amerika Serikat telah mengeluarkan pernyataan.
Amerika Serikat bahkan mengungkapkan kekhawatirannya jika perang Lebanon dan Israel ini membuat Rusia terdorong untuk terlibat.
Diketahui, Rusia adalah sekutu dari Iran. Sementara, hubungan Iran dan Lebanon secara militer adalah saling mendukung.
Seorang pejabat AS yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada Middle East Eye bahwa kehadiran Rusia adalah dampak sekunder dari perang Israel dan Hizbullah Lebanon.
Disebutkan juga bahwa Rusia sedang mempertimbangkan utnuk meningkatkan dukungan kepada Iran.
Tak hanya itu, pada November 2023 lalu, informasi dari Wall Street Journal bahwa ada kelompok dari Rusia berencana memberikan bantuan militer kepada Hizbullah di Lebanon.
"Jika Israel menyerang di dalam Lebanon, hal itu kemungkinan akan memperdalam hubungan militer yang Iran miliki dengan Rusia, dalam hal membantu Hizbullah melindungi diri," kata mantan analis senior Timur Tengah CIA, William Usher.
Sementara itu, menanggapi perang yang kian memanas Arab Saudi memperingatkan warganya di Lebanon untuk segera pergi.
Sebab, dikhawatirkan keamanan warga Arab Saudi di negara tersebut akan sulit terjamin di tengah perang.
Selain itu, Arab Saudi juga mengimbau agar warganya terus memantau informasi dari kedutaan di Beirut. (iwh)
Load more