LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
ILUSTRASI - Populasi dunia akan capai puncaknya abad ini
Sumber :
  • Freepik

Proyeksi PBB: Populasi Dunia akan Capai Puncaknya Abad Ini

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merilis laporan yang memproyeksikan bahwa populasi global akan mencapai puncaknya pada abad ini.

Jumat, 12 Juli 2024 - 11:40 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Pada Kamis (11/7/2024), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merilis laporan yang memproyeksikan bahwa populasi global akan mencapai puncaknya pada abad ini.

Menurut Prospek Populasi Dunia 2024: Ringkasan Hasil (World Population Prospects 2024: Summary of Results), populasi dunia diperkirakan akan mencapai puncaknya pada pertengahan 2080-an. 

Ini meningkat dalam 60 tahun ke depan dari 8,2 miliar orang pada 2024 menjadi sekitar 10,3 miliar pada pertengahan 2080-an dan akan kembali menjadi sekitar 10,2 miliar pada akhir abad ini.

Jumlah populasi dunia pada 2100 diperkirakan akan berkurang 6 persen atau berkurang 700 juta jiwa dibandingkan perkiraan satu dekade lalu.

Baca Juga :

"Lanskap demografis telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Di beberapa negara angka kelahiran kini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya dan kita juga melihat penurunan yang sedikit lebih cepat di beberapa wilayah dengan kesuburan tinggi," kata Under-Secretary General PBB untuk Urusan Ekonomi dan Sosial Li Junhua.

"Puncak yang lebih awal dan lebih rendah merupakan sebuah tanda harapan. Hal ini dapat berarti berkurangnya tekanan lingkungan akibat dampak manusia karena konsumsi agregat yang lebih rendah. Namun, pertumbuhan populasi yang lebih lambat tidak akan menghilangkan kebutuhan untuk mengurangi dampak rata-rata yang disebabkan oleh aktivitas setiap individu," katanya lagi.

Puncak populasi yang terjadi lebih awal disebabkan oleh sejumlah faktor termasuk rendahnya tingkat kesuburan di beberapa negara terbesar di dunia. 

Secara global, rata-rata wanita memiliki satu anak lebih sedikit dibandingkan pada 1990-an.

Di lebih dari separuh negara dan kawasan, jumlah rata-rata kelahiran hidup per wanita berada di bawah 2,1.

Ini tingkat yang dibutuhkan suatu populasi untuk mempertahankan jumlah penduduk yang konstan dalam jangka panjang tanpa migrasi dan hampir seperlima dari seluruh negara dan kawasan sekarang memiliki tingkat kesuburan yang sangat rendah dengan kurang dari 1,4 kelahiran hidup per wanita seumur hidup.

Kehamilan dini masih menjadi tantangan terutama di negara-negara berpendapatan rendah.

Pada 2024, sebanyak 4,7 juta bayi atau sekitar 3,5 persen dari total bayi di seluruh dunia dilahirkan oleh ibu yang berusia di bawah 18 tahun.

Dari jumlah tersebut sekitar 340.000 bayi dilahirkan oleh anak di bawah usia 15 tahun yang mempunyai konsekuensi serius terhadap kesehatan dan kesejahteraan para ibu muda dan anak mereka.

Laporan tersebut menemukan bahwa investasi pada pendidikan generasi muda khususnya anak perempuan serta menaikkan usia pernikahan dan melahirkan anak pertama di negara-negara dengan karakteristik tersebut akan memberikan dampak positif terhadap kesehatan wanita, pencapaian pendidikan dan partisipasi angkatan kerja.

Upaya-upaya ini juga akan berkontribusi dalam memperlambat pertumbuhan populasi dan mengurangi skala investasi yang diperlukan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan sekaligus memastikan tidak ada satu pun yang tertinggal.

Selama tiga dekade terakhir, angka kematian telah menurun dan angka harapan hidup meningkat secara signifikan.

Setelah sempat mengalami penurunan selama pandemi Covid-19, angka harapan hidup global saat lahir kembali meningkat mencapai 73,3 tahun pada 2024.

Ini naik dari 70,9 tahun pada masa pandemi. Per akhir 2050-an diperkirakan lebih dari separuh kematian global akan terjadi pada usia 80 tahun atau lebih—peningkatan yang signifikan dari 17 persen pada 1995.

Pada akhir 2070-an nanti, jumlah penduduk berusia 65 tahun ke atas diperkirakan akan melampaui jumlah anak-anak (di bawah usia 18 tahun).

Sementara itu, jumlah penduduk berusia 80 tahun ke atas diperkirakan akan lebih banyak dibandingkan jumlah bayi (di bawah usia satu tahun) pada pertengahan 2030-an.

Bahkan, di negara-negara yang masih berkembang pesat dan memiliki populasi yang relatif muda jumlah penduduk berusia 65 tahun ke atas diperkirakan akan meningkat dalam 30 tahun ke depan. (ant/nsi)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
IHSG Anjlok Saat Trump Deklarasikan Kemenangan Pilpres AS, Saham-saham Ini Malah Cuan Besar

IHSG Anjlok Saat Trump Deklarasikan Kemenangan Pilpres AS, Saham-saham Ini Malah Cuan Besar

Pelemahan IHSG terjadi di tengah pelaku pasar yang mencermati hasil perhitungan cepat sejumlah lembaga survei terkait pemilihan presiden Amerika Serikat (AS)
Bolehkah Menikah Lagi Setelah Melakukan Perceraian? Perspektif Pastor Raditya Oloan

Bolehkah Menikah Lagi Setelah Melakukan Perceraian? Perspektif Pastor Raditya Oloan

Apakah boleh menikah lagi setelah melakukan perceraian? Pastor Raditya Oloan kupas pandangan Alkitab soal perceraian dan pernikahan kembali bagi umat Kristen.
Bukan Cuma Stadion GBK, Band Ini Juga Pakai Stadion Kebanggaan Thailand untuk Gelar Konser

Bukan Cuma Stadion GBK, Band Ini Juga Pakai Stadion Kebanggaan Thailand untuk Gelar Konser

Polemik penggunaan stadion turut terjadi di Thailand setelah Stadion Rajamangala digunakan sebagai venue konser dekat dengan penggunaan untuk penampilan Timnas Thailand. 
Lee So-young Tak Lagi Menanggung Malu, Sahabat Megawati Hangestri Bawa IBK Altos Menang Dramatis dari GS Caltex

Lee So-young Tak Lagi Menanggung Malu, Sahabat Megawati Hangestri Bawa IBK Altos Menang Dramatis dari GS Caltex

Hasil Liga Voli Korea 2024-2025, di mana tim Lee So-young selaku sahabat Megawati Hangestri yakni IBK Altos meraih kemenangan dramatis dari tuan rumah GS Caltex
Bamsoet Pertanyakan Upaya PPATK Cegah dan Lacak Kejahatan Terorganisir Menggunakan Mata Uang Kripto, Apa Strateginya?

Bamsoet Pertanyakan Upaya PPATK Cegah dan Lacak Kejahatan Terorganisir Menggunakan Mata Uang Kripto, Apa Strateginya?

Bamsoet pertanyakan upaya PPATK dalam mengantisipasi peluang pemanfaatan aset kripto oleh pelaku kriminal untuk aksi seperti korupsi, judi online, narkoba, hingga pencucian uang.
Lebih Suka Shalat Berjamaah tapi Menyendiri di Shaf Belakang, Sah atau Tidak? Buya Yahya Jelaskan Hukumnya

Lebih Suka Shalat Berjamaah tapi Menyendiri di Shaf Belakang, Sah atau Tidak? Buya Yahya Jelaskan Hukumnya

Buya Yahya menguraikan hukum menunaikan shalat berjamaah di shaf belakang sendirian. Ini tidak lepas ada makmum lebih pilih menyendiri tanpa bergabung ke depan.
Trending
Tolak Tawaran Hampir Rp7 Miliar Rupiah, Pemain Timnas Indonesia Marselino Ferdinan Dapat Pujian di Forum Oxford United

Tolak Tawaran Hampir Rp7 Miliar Rupiah, Pemain Timnas Indonesia Marselino Ferdinan Dapat Pujian di Forum Oxford United

Pemain Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan, mendapatkan pujian dari suporter Oxford United karena dinilai telah menolak penawaran senilai Rp6,9 miliar rupiah.
Timnas Indonesia Ditunggu 'Hadiah' Besar dari FIFA untuk Laga Kontra Jepang dan Arab Saudi jika Mampu Menang

Timnas Indonesia Ditunggu 'Hadiah' Besar dari FIFA untuk Laga Kontra Jepang dan Arab Saudi jika Mampu Menang

Timnas Indonesia sudah ditunggu hadiah besar dari FIFA menjelang laga kontra Jepang dan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada bulan November ini.
Setelah Tak Ada Ruben Onsu di Rumah, Betrand Peto Beranikan Diri Bicara Kepada Sarwendah Bahwa Dia Sebenarnya...

Setelah Tak Ada Ruben Onsu di Rumah, Betrand Peto Beranikan Diri Bicara Kepada Sarwendah Bahwa Dia Sebenarnya...

Setelah tak ada Ruben Onsu, Betrand Peto beranikan diri untuk bicara jujur kepada Sarwendah tentang kriteria perempuan idamannya yang harus seperti Sarwendah.
Suporter Belanda Minta Mees Hilgers Tolak Panggilan Timnas Indonesia di Laga Kontra Jepang dan Arab Saudi Sekalipun Cederanya Ringan

Suporter Belanda Minta Mees Hilgers Tolak Panggilan Timnas Indonesia di Laga Kontra Jepang dan Arab Saudi Sekalipun Cederanya Ringan

Para suporter klub Belanda meminta Mees Hilgers tidak usah membela Timnas Indonesia, yang akan menghadapi Jepang dan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kisah Kiper Legenda Korea Selatan Lee Woon-jae, Sahabat Shin Tae-yong Akui Hidupnya Damai sejak Putuskan Mualaf

Kisah Kiper Legenda Korea Selatan Lee Woon-jae, Sahabat Shin Tae-yong Akui Hidupnya Damai sejak Putuskan Mualaf

Kiper legenda Timnas Korea Selatan, Lee Woon-jae sebagai sahabat pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong yang putuskan mualaf dan masuk agama Islam pada 2004.
Justin Hubner Susul Maarten Paes Jelang Timnas Indonesia Hadapi Jepang dan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Justin Hubner Susul Maarten Paes Jelang Timnas Indonesia Hadapi Jepang dan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Justin Hubner memberi update soal kapan dirinya berangkat ke Indonesia demi memperkuat Timnas Indonesia jelang laga kontra Jepang dan Arab Saudi bulan ini.
Suporter Bule Ini Ungkap Pengalamannya saat Nonton Timnas Indonesia di GBK, Dia Jujur Diperlakukan...

Suporter Bule Ini Ungkap Pengalamannya saat Nonton Timnas Indonesia di GBK, Dia Jujur Diperlakukan...

Suporter bule asal Inggris ini ungkap secara jujur pengalamannya saat nonton Timnas Indonesia di GBK, dia jujur diperlakukan...
Selengkapnya
Viral